123

7 1 0
                                    

Mungkin sederhananya, anak-anak Triumvirate membutuhkan istirahat sesaat sebelum melanjutkan pembahasan mereka malam ini. Mereka bahkan menyantap makan malam yang entah sejak kapan sudah dipesan Hyunjae. Namun tetap saja, suasana hati kedelapan remaja itu jauh dari kata baik.

Kontras sekali mereka terbagi menjadi beberapa kelompok kecil. Younghoon, Jungkook, Eunwoo dan Bangchan memilih menyantap makan malam mereka di ruang makan. Hyunjae pergi ke teras. Jacob ke halaman belakang. Jihan dan Jaehyun, hanya mereka yang masih betah duduk di ruang tengah.

Jihan kembali menjatuhkan sendoknya dan menghela nafas. Makanan miliknya sudah acak-acakan karena hanya diaduk. Tidak berbeda jauh dengan Jaehyun yang hanya duduk sambil menyuap makanannya sedikit demi sedikit.

Beda lagi dengan di ruang makan, mungkin memang hanya Eunwoo yang tidak memiliki nafsu. Namun beda dengan tiga sahabatnya yang bahkan tanpa ragu segera menyambar jatahnya, Jacob dan Hyunjae. Wajah mereka tampak tidak bersahabat tapi rasa lapar tetap akan menang.

"Toko roti di depan masih buka gak ya?" tanya Younghoon sambil menutup kotak makanannya yang sudah kosong. "Kayaknya balik ini gue mampir lagi deh."

Bangchan melirik dengan mata yang terlihat mencerca. "Setuju! Gue laper banget, sumpah!"

"Kayak yakin kalian bakal balik aja!" sahut Jungkook lalu meneguk air putihnya sampai habis.

"Yedam Lo kemanain?" sahut Eunwoo seraya memutar ponselnya di atas meja.

"Antara nginep tempat Yeosang atau temennya si Sunghoon." Bangchan menjawab sekenanya, seolah tidak terlalu ambil pusing soal keberadaan sang adik sepupu.

"Lo?" timpal Jungkook sambil menepuk lengan Younghoon. "Adek-adek Lo masih di rumah Kak Seokjin?"

Younghoon hanya mengangguk kecil sambil meraih gelas air putih miliknya.

Eunwoo menopang dagunya dengan pandangan yang sudah beralih pada Jihan dan Jaehyun yang masih duduk bersebelahan. "Buat sesaat, jujur aja gue benci banget sama Jihan. Soal Yuri dan semuanya."

Younghoon kembali mengangguk sambil menatap gelasnya yang masih utuh. Pikirannya kosong untuk sesaat tanpa tahu apa yang sedang dia pikirkan.

"Gue gak mau munafik." Jungkook menatap kedua tangannya secara bergantian. "Tapi sekarang gue malah khawatir sama Jihan. Terlepas dari masalah dia sama Yuri, tuh anak bener-bener berusaha ngomongin semuanya sekalipun tahu reaksi kita."

Bangchan meletakkan gelasnya dengan agak kasar sampai menimbulkan bunyi yang berhasil mengalihkan perhatian ketiga sahabatnya. "Tapi tetap aja, kalo dia ngomong lebih awal pasti Yuri gak harus bunuh diri!"

"Ya, harusnya." Eunwoo bergumam sekenanya lalu berusaha mengamati seluruh penjuru rumahnya. "Terus Lo semua tahu kalo dia bisa liat hantu?"

"Gue malah kepikiran." Younghoon menggeser gelasnya lalu menghela nafas. "Seumur-umur gue kenal, gak pernah sekalipun dia ngomong kayak tadi. Maksudnya emang indigo bisa tiba-tiba muncul gitu aja?"

"Jihan gak ada takutnya. Gak kaget deh kalo dia beneran bisa liat hantu dari dulu!" ucap Jungkook dengan penuh yakin.

"Jacob sama Hyunjae dah balik tuh!" sahut Bangchan sambil menatap dua temannya yang sudah muncul secara bersamaan dari arah yang berbeda. Dia juga beranjak dari tempatnya tanpa mengatakan apapun lagi.

Eunwoo menghela nafas sambil memberi isyarat kepada kedua sahabatnya untuk segera bergabung ke ruang tengah.

"Kalo beneran hantu, jangan salahin gue kalo gue gak mau ngomong sama Jihan lagi!" ucap Younghoon yang kemudian menempel di belakang Jungkook.

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang