142

5 1 0
                                    

Jaehyun memang tidak tahu kemana tujuan Jihan saat ini. Bahkan ketika motor mereka mulai memasuki area hutan, dia tetap tidak tahu.

"Lo gak bakal tiba-tiba ngebunuh gue terus ninggalin jasad gue di hutan, kan?"

Jihan yang bersandar di punggung itu langsung menguap. "Ini kenapa topiknya dari tadi bunuh-bunuhan sih?"

"Lo yang mulai ya!" balas Jaehyun yang berusaha untuk tidak berhenti di jalan biar bisa mencekik sahabatnya sendiri. "Serius deh, ini masih jauh?

"Kurang tahu sih. Ini baru tiga kali kesini jadi gak hafal." Jihan menegakkan tubuhnya sambil mencari hal yang bisa dia jadikan patokan tapi yang ada hanya belantara hutan di kiri dan kanan mereka. "Udah, lurus aja! Tujuan kita cuma satu disini."

Jaehyun juga jadi malas berkomentar dan tetap melajukan motornya sekalipun masih penasaran tentang tujuan mereka.

Perjalanan satu setengah jam mereka akhirnya terbayarkan dengan rumah mewah yang berada di ujung jalan. Sekalipun mereka juga memiliki rumah mewah, Jaehyun tetap akan memuji siapapun pemilik rumah ini.

"Keren, kan? Ntar kalo Lo jadi suami gue, bikin rumah kayak gini aja, oke?"

Tapi memang dasarnya Jaehyun tidak bisa menanggapi candaan Jihan, akhirnya dia memukul kepala cewek yang masih mengenakan helm.

"Mimpi Lo jangan ketinggian!"

"Ketinggian apanya? Itu mimpi gue yang paling mentok." Jihan menjawab tidak terima seraya melepaskan helmnya tapi tentu saja tidak mudah dengan satu tangan. "Bukain dong!"

"Makanya tangan tuh dipake yang bener! Jangan dipatahin!" omel Jaehyun lagi tapi tetap membantu sahabatnya.

"Kecelakaan ini, anjir! Gue juga gak mau patah tangan, sial!"

"Lagian Lo kok hobi banget kecelakaan?!"

"Bangsat Lo!" maki Jihan yang hendak menendang Jaehyun tapi cowok itu dapat menghindar dengan cepat. "Orang gila mana yang hobi kecelakaan, Jung Jaehyun?"

"Lo!"

"Tai!"

"Ribut mulu! Nikah baru tahu Lo berdua!" sahut satu cowok yang berdiri di ambang pintu.

"Udah ditolak gue!" balas Jihan yang langsung melongos masuk ke rumah tersebut.

"Kalo mau nikah sama gue, ganti hobi dulu Lo! Jangan hobi kecelakaan! Ya kali duit gue cuma buat bayar rumah sakit!"

Cowok yang berdiri di depan pintu hanya bisa bengong. Perdebatan dua remaja SMA itu agak berbeda dari pengetahuannya. Seolah zaman terlalu banyak berubah sampai ada orang yang bercanda segamplang itu.

Jaehyun yang masih berdiri di teras hanya bisa menghela nafas lalu bertanya, "boleh masuk gak?"

"Oh, iya, silahkan!"

Sampai di dalam, Jihan sudah terlihat memiting leher seseorang. Setidaknya sampai ada satu cewek tinggi yang dikenal Jaehyun langsung memisahkan mereka.

"Kenapa gak ada yang bilang kalo nyokap gue dibunuh?"

"Gue kira Lo udah dikasih tahu Jimin." Cowok yang sebelumnya dipiting membalas.

"Dia gak ada ngomong apa-apa!" ucap Jihan yang mulai menaikkan suaranya.

"Duh, bakal beneran ribut nih mereka!" sahut cowok yang berdiri di depan Jaehyun.

"Ya, salahin Jimin dong!" balas cowok yang lehernya dipiting.

"Bentar, itu Kak Taehyung?" tanya Jaehyun sambil menunjuk cowok yang dimaksud.

"Iya."

"Kok dia ada disini?"

"Ya, soalnya..."

"Jo, bantuin dong!" seru cewek tinggi yang mulai kewalahan menahan Jihan.

"Ayo bantuin kita!" ajak cowok itu pada Jaehyun. "Soalnya Taehyung gak segan buat nonjok Jihan."

"Itu urusan Lo sama Jimin!" seru Taehyung lagi.

Jihan masih memberontak dan berhasil lepas. Hanya beberapa langkah lagi dia mendekati Taehyung tapi langsung berhasil ditahan Jaehyun.

"Please, jinak, Han!"

Cowok tadi juga menarik Taehyung agar berdiri lebih jauh. Takut-takut si pemilik rumah akan lepas kendali.

"Lo pikir kita cuma ngurusin masalah nyokap Lo doang?"

"Tae, udah!" sela cewek tinggi disana.

Jihan berhenti memberontak lalu menunjuk ke arah ruang makan. "Lo gak tahu rasanya dihantuin sama mama sendiri. Abis kebohongan itu, gue terus nyalahin mama yang lepas tanggung jawab sama kita! Mama ngasih beban ini ke kita! Gue terus nyalahin dia sampe hari ini!"

Mamanya berdiri di ruang makan. Hanya mengamati dari kejauhan dengan ekspresi datarnya yang khas. Lagipula sosok seperti dia bisa melakukan apa selain membiarkan Jihan lepas kendali?

"Gue sayang dia tapi disaat bersamaan gue benci sama dia. Dan sekarang beritanya keluar dan bilang nyokap gue dibunuh, bukan bunuh diri!"

Jaehyun memang tidak suka dengan sikap keras kepala Jihan yang tidak ada lawan. Tapi dia lebih benci saat Jihan tidak menangis. Sekalipun sedang kesal dan marah seperti ini, cewek itu masih tetap tertawa dengan sarkasnya.

"Hahaha, sial!"

Taehyung menghela nafasnya lalu menatap cowok yang berdiri di sampingnya. "Jimin sama Jinwoo balik jam berapa?"

"Gak tahu. Jihoon udah sadar jadi kemungkinan mereka bakal telat atau malah gak balik."

"Lo harusnya ngelampiasin ini ke Jimin, bukannya gue." Taehyung berucap lagi seraya balik badan. "Gue bahkan gak tahu kalo Lo gak dikasih tahu."

Jihan menatap cewek tinggi yang berdiri di antara mereka. "Lo juga tahu, kak?"

"Kita semua tahu kok. Maaf ya?!"

Pandangannya beralih ke ruang makan lalu menghela nafas. "Mama juga gak ngomong apa-apa."

Jaehyun yang sebelumnya merangkul jadi memeluk cewek itu dari belakang. "Ya udah, ngomelnya ditunda dulu sampe ketemu kakak Lo. Jangan meledak ke orang lain!"

Jihan manyun tapi tetap mengangguk.

"Minta maaf sama Kak Taehyung!"

"Maaf ya, kak!"

Cowok yang di sebelah Taehyung langsung tertawa ringan. "Lo bisa jinak juga ya, Han?"

"Butuh tenaga sih tapi tetep bisa dikendalikan." Jaehyun yang menjawab tapi pandangannya beralih pada cewek tinggi yang dikenalnya itu. "Kok Kak Nayoung ada disini?"

"Gue emang tinggal disini kok. Jadi babysitter dia!" balas cewek itu sambil menunjuk Taehyung.

"Terus..." ucap Jaehyun menggantung seraya beralih pada cowok di sebelah Taehyung, "gue kayak pernah liat tapi gak kenal sih."

"Oh, dia Kim Youngjo. Kakak Younghoon yang waktu itu ceritanya udah mati." Jihan menjawab santai seraya merilekskan tubuhnya. "Lo pasti pernah liat foto dia."

Sayang saja jawaban itu berhasil membuat otak pintar Jaehyun berhenti untuk beberapa saat. Sekali lagi, dia mengamati rumah mewah ini lalu menatap Taehyung, Nayoung dan terakhir Youngjo.

Lucu. Rahasia apalagi yang disimpan Jihan dari mereka?

*Triumvirate*

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang