153

5 1 0
                                    

Hyunjun benar-benar terjebak dengan makanan delivery Jinwoo. Youngjo sampai kagum sendiri. Ya, memang sih sebagian orang yang dikenalnya memiliki hubungan baik dengan makanan. Tapi hebat saja, remaja yang sudah duduk di antara mereka itu tidak menolak saat ditanya sekali lagi.

Jinwoo menatap jus yang mereka pesan hanya diam menganggur kembali melirik Hyunjun yang tengah menyantap makanannya dalam diam. Dia juga kagum dan masih dengan hal yang berhubungan dengan makanan. Remaja di sebelahnya ini benar-benar mengingatkan dia pada adik-adiknya, entah bagaimana. Terutama pada Jihan dan Seonghwa.

Kembali pada Youngjo yang sudah mendorong jauh makanannya lalu menghela nafas. Sebenarnya sudah biasa baginya untuk tidak bisa menghabiskan seporsi makanan. Dia jadi iri pada Hyunjun yang banyak makan.

"Lo udahan?" tanya Jinwoo sambil menatap tempat makannya yang sudah kosong. "Gue abisin ya?"

"Sure." Youngjo menjawab singkat lalu mendorong makanannya lagi. Kemudian dia memilih untuk menatap layar laptopnya untuk beberapa waktu sampai sebuah notifikasi pesan dari Jihan muncul.

"Oh." Hyunjun refleks bersuara.

"Kenapa?" tanya Jinwoo tiba-tiba.

Yang ditanya langsung menggeleng pelan. "Gapapa."

Youngjo yang tahu jawaban Hyunjun berupa kebohongan langsung menghela nafas. Setidaknya dia tidak perlu repot-repot mendapat rentetan pertanyaan dari Jinwoo.

"Udah, kan? Gue bawa ini dulu!" ucap Jinwoo sambil menenteng kantong berisi bekas makan mereka, meninggalkan dua orang itu di ruang tengah.

"Makasih."

"Sama-sama."

Youngjo kemudian mulai membalas pesan Jihan dengan terburu-buru lalu menutup aplikasi chat dan kembali menampilkan rekaman CCTV. Kegiatannya kembali.

Hyunjun juga hanya diam di sebelahnya walaupun tidak bisa mengalihkan pandangannya. Dia tahu itu adalah rekaman CCTV di salah satu jalan yang tidak dikenalnya. Tapi tidak ada apa-apa disana bahkan ketika video di percepat.

Begitu juga pada video selanjutnya. Walaupun kali ini berbeda lokasi. Sebenarnya banyak hal seperti kendaraan yang lewat atau orang-orang yang berlalu-lalang tapi sepertinya bukan hal yang mencurigakan.

Video di lokasi lain juga diputar. Kali ini terlihat seperti di persimpangan karena Hyunjun dapat melihat ada kendaraan yang berbelok. Tapi kemudian dia tersadar sesuatu.

"Itu mobil yang sama bukan?"

Youngjo ikut melihat arah tunjuk yang dimaksud. Ada sebuah mobil Van hitam di seberang tikungan. Hanya bagian depannya yang terlihat. Tahu apa yang dimaksud, dia hanya mengangguk.

"Dulu ada orang yang sering ke panti bilang buat jangan ngikutin siapapun orang yang ada di mobil itu."

"Kenapa?"

"Katanya itu bisa aja orang jahat." Hyunjun menjawab sambil memeluk lututnya. "Soalnya dia sering banget diikutin sama mobil kayak gitu tiap datang ke panti."

Sadar sesuatu, Youngjo langsung mencoba peruntungan.

"Orang yang kamu maksud itu mamanya Jihan, kan?"

"Eh, kok tahu?" balas Hyunjun lagi dengan ekspresi yang jelas terkejut.

Youngjo tertawa. "Soalnya dia emang sering datang ke panti sih. Dulu juga emang cuma dia yang jadi volunteer di panti kalian."

"Tapi," ucap Hyunjun sambil mengamati detail wajah yang lebih tua, "kakak pernah juga kan datang ke panti?"

Kali ini giliran Youngjo yang mengangkat alis.

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang