162

5 1 0
                                    

Hari terakhir ujian tapi tidak ada yang berubah. Triumvirate terlihat masih sering bersama. Hanya saja seisi kelas tahu jika hubungan keenam orang itu sedang renggang. Mirip-mirip saat terjadi konflik internal antara Jihan dan Hyunjae.

Tapi khusus kali ini mereka tidak tahu penyebab pastinya. Jika kemarin terlihat aura kejengkelan, untuk kali ini Hanse tidak mendapati itu. Enam penghuni bangku belakang itu malah terlihat menjaga jarak bukan karena konflik internal. Yakin saja, karena sudah tiga tahun penuh bersama mereka jadi Hanse sudah kelewat khatam.

"Berarti kita ke sekolah lagi waktu pengumuman kelulusan, kan?" sahut Rose yang sudah mengosongkan isi lacinya.

"Kalo Byungchan gak spam di grup." Jihyo menyahut sambil meletakkan camilan yang selalu dibawanya ke atas meja.

"Ya, gue mohon kerja samanya aja kalo ada panggilan dari sekolah." Byungchan menyahut malas sambil membayangkan para guru yang masih belum puas dengan memberikan hukuman pada kelas mereka. "Tahu sendiri masih banyak guru yang punya dendam sama kelas kita."

"Tapi karena kepsek udah gak ada berarti hasil ujian kita bakal punya masalah, kan?" sahut yang lain.

"Kayaknya sekolah kita emang udah sering bermasalah deh."

"Ini gue harus ngeluarin slogannya Byungchan gak?"

"Yang mana?"

"Slogan yang selalu dia bilang kalo dia bangga sama kelas kita."

"Wah, gue juga bangga punya ketua kelas modelan Byungchan. Lo kuliah dimana, bro? Biar kita satu kampus. Gue pengen jadi anak buah Lo lagi."

Byungchan tertawa miris. "Gue mendadak gak mau kuliah kalo tahu ada kalian yang satu jurusan sama gue."

"Sese!" panggil Rose pada Hanse yang sedari tadi hanya melamun. "Kok Lo jadi ikut-ikutan Triumvirate yang lagi jadi orang bisu?"

"Oh, Hanse lagi sedih tahu! Soalnya bakal pisah sama manusia paling apatis kayak kita!"

Yang dibicarakan hanya tertawa singkat dan kembali mencuri pandang ke arah enam Triumvirate yang masih sok sibuk di kursi masing-masing. Kemudian dia kembali memainkan ponselnya sampai sesuatu menarik perhatiannya.

Apa jangan-jangan karena ini? Hanse hampir lupa jika banyak berita yang keluar selama mereka ujian. Banyak berita yang menyangkut orang tua keenam teman sekelasnya. Parahnya, beberapa nama orang tua mereka termasuk dalam daftar yang dicurigai terlibat dalam beberapa pembunuhan.

Dia semakin sering update berita-berita seperti itu semenjak mendapati beberapa nama yang dikenalnya, terlebih saat nama Jihan muncul dalam beberapa artikel. Walaupun penasaran, Hanse merasa tidak berhak untuk ikut campur. Dia akan melihat perkembangan semuanya di media sosial saja daripada harus membuat enam orang itu merasa tidak nyaman.

"Harusnya bentar lagi bakal ada artikel baru."

"Artikel apaan?" tanya Rose yang masih mepet ke arahnya. "Lo mikirin apa sih?"

Hanse cepat-cepat mengubah tampilan ponselnya. "Hmm, artikel jurusan yang gue daftar. Katanya bakal ada pengumuman kelulusan disana."

"Eh, emangnya bakal diumumin hari ini?" sahut Jihyo yang ikut-ikutan membuka ponselnya.

"Emang Lo satu jurusan sama Hanse?" sahut Yuju yang sudah menenteng tasnya. "Anyway, gak ada lagi, kan? Gue duluan ya!"

Kembali pada anak-anak Triumvirate yang masih betah pada tempat masing-masing. Mereka tidak bersuara sejak tadi dan memilih fokus untuk menunggu berita baru yang selalu dirilis setiap jam mereka pulang.

"Oh, masuk!"

Seruan Hanse membuat keenamnya segera mengecek ponsel masing-masing.

Jihan, walaupun dia tahu, tapi dia tetap harus update tentang berita yang dirilis Kazuma. Bisa saja ada berita baru yang tidak dia ketahui.

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang