109

4 1 0
                                    

Selain panti, kini Jihoon sudah menemukan tempat bermain yang baru. Intinya semenjak 'diusir' Jihan dari apartemen, mereka - lebih tepatnya hanya Jihoon - hidup tunggang-langgang dimana-mana. Sekali dia tinggal di rumah Jungkook, besoknya di rumah Jacob, kadang ikut Seonghwa di flat Youngtaek, lusanya di panti asuhan dan akhir pekan selalu di rumah Yangyang. Sebulan hidup seperti itu membuatnya terbiasa. Jadi hidupnya tidak jauh-jauh dari tempatnya bernaung dan sekolah. Main juga ujung-ujungnya di panti sama seperti biasanya.

Tapi dalam waktu sebulan ini juga, Jihoon menemukan tempat bermain yang baru. Lebih tepatnya diajak bergabung ke tempat baru bersama yang lain. Lokasinya agak jauh dari panti tapi lumayan dekat jika bersepeda. Mungkin hanya memakan waktu selama sepuluh menit jika mengikuti jalan tikus yang dibuat Hyunjin.

Lokasinya lebih seperti taman bermain di depan sebuah gedung serbaguna. Tapi tidak banyak yang ditemukan disana. Hanya jungkat-jungkit dan tiga buah ayunan. Keadaannya juga agak tidak terawat, minimal hanya disapu oleh petugas. Di belakang taman, ada sebuah lapangan basket kecil yang juga sepertinya jarang digunakan. Tepat sebelum mereka memutuskan untuk berkumpul disana.

Pada batas antara taman dan lapangan, ada beberapa pondok yang masih berdiri kokoh. Biasanya mereka gunakan untuk duduk santai atau malah belajar bersama.

Pengajak Jihoon adalah Sunwoo dan Giwook. Dua remaja seumuran itu sekitar satu bulan yang lalu, katanya pernah dikerjai Juyeon dan teman-temannya Yunho. Intinya mereka berdua ditinggalkan disana selama lebih dari setengah jam saat ada acara di panti. Berhubung dua remaja itu bukan tipikal yang suka ambil pusing, akhirnya mereka menjelajahi tempat ini.

Jarak yang tidak terlalu jauh dari panti tapi tetap jauh dari rumah mereka. Tempatnya lumayan jauh dari aktivitas orang dewasa. Di seberangnya juga ada minimarket. Lokasi yang strategis untuk dijadikan tempat berkumpul selain panti asuhan.

Jadi dua remaja itu mempelopori ide untuk berkumpul di taman tersebut jika ada waktu dan sepertinya mereka selalu ada waktu minimal tiga hari sekali. Semuanya, teman seumuran mereka. Sunwoo mengajak dua saudara tirinya, Seungmin dan Junkyu. Giwook mengajak dua teman sekelasnya yang tinggal tidak jauh dari sana, Yoshi dan Soobin. Jihoon yang mengangkut Hyunjin kembar, Hyunjun dan Jisung, juga teman sekelasnya yang bernama Yangyang dan Eric.

Singkatnya mereka sudah sangat akrab walaupun dari dua sekolah yang berbeda.

Dan khusus kali ini, mereka mengajak adik masing-masing. Tidak semuanya. Lebih ke mereka yang memaksa ikut. Hanya Jeongwoo yang betah di panti asuhan. Oh, ada Yedam dan Doyoung yang akhir-akhir ini hobi menempeli Jeongwoo. Jadi tiga anak SD itu diasingkan ke panti asuhan. Lagipula mereka lumayan berisik.

"Gue ada ide!" sahut Sunwoo seraya mengangkat tangan kirinya.

"Wah!" seru Hyunjin dengan antusias. "Ide bagus tuh!"

"Belum ngomong, woy!" ucap Sunwoo tidak terima. Dia bahkan gemas untuk menjambak poni teman seumurannya itu.

"Ide paling bagus tuh kalo Lo berhenti nafas!" sahut Seungmin sambil menggeser botol-botol minuman yang ada di meja.

"Maaf ya, Sun, tapi gue agak setuju sama Seungmin." Soobin menyahut sambil mengangkat dua jarinya.

Sunwoo mendengus.

"Aduh-aduh, kok ngambekan sih?" rayu Jisung sambil mencolek dagu remaja seumurannya itu dengan nada mengejek. "Lo udah mau masuk SMA loh!"

"Mending juga dia lulus!" sahut Junkyu lalu menyuap keripik kentangnya.

"Aduh, Junkyu!" sahut Yangyang dengan ekspresi terkejut tapi detik berikutnya dia langsung mengacungkan jempolnya dengan puas. "Gue setuju!"

"Ah, tahu deh!" rajuk Sunwoo lalu memeluk bola basket.

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang