172

6 1 0
                                    

Pencarian Yohan dan Chanyeol harus berhenti. Dua pria itu langsung menuju rumah sakit saat mendengar berita penyerangan di rumah Jaehyun.

Kenapa tidak langsung ke rumah Jaehyun?

Beberapa orang sedang menyelidiki tempat kejadian itu dan Yohan lebih khawatir pada keadaan teman-teman Jacob. Belum lagi dia mendapat kabar jika sepupu-sepupu Hyunjae ikut menjadi korban.

Ternyata tidak hanya mereka yang berada di ruang tunggu. Sudah ada seorang pria berseragam yang berhadapan dengan Junseo. Ekspresi pria itu tidak terlihat ramah bahkan Yohan sampai segan sendiri untuk menatap pria itu.

"Sangyeon masih di ruang ICU gara-gara luka tusuknya. Anak-anak yang lain sepertinya disetrum tapi aku akan membawa mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut." Junseo menjelaskan seraya menatap catatan yang ada di tangannya. "Selebihnya tidak ada masalah."

Pria tidak ramah itu mengangguk seraya bergumam pelan. Tidak tahu apa yang dikatakannya tapi Junseo tampak mengangguk.

Di sebelah Yohan, ada Chanyeol yang baru saja selesai menerima telepon. Pemuda tinggi itu mengamati dua pria yang diamati Yohan sebelum akhirnya mencolek yang lebih tua.

"Dia Lee Jaewook, komandan pasukan elit sekaligus adik kandung dari Lee Hyukjae."

Oh, pantas saja seragamnya terlihat berbeda dari pasukan kebanyakan. Yohan beralih menatap Chanyeol lalu bertanya, "berarti dia orang tua kandungnya Sangyeon?"

Chanyeol tidak kenal siapa Sangyeon tapi jika yang dimaksud orang yang ditusuk, artinya benar.

Yohan sendiri memang kenal baik Sangyeon dan ketiga adiknya. Namun dia belum pernah bertemu dengan orang tua mereka dan mungkin ini perdananya.

Pria itu - Lee Jaewook - balik badan dan langsung berhadapan dengan dua orang yang sedari tadi berdiri di belakangnya.

"Kalian dari kepolisian, kan?"

Keduanya mengangguk.

"Bisa beritahu saya informasi apa saja yang sudah kalian dapatkan?" tanya Jaewook lagi.

"Tentu." Chanyeol menepuk bahu Yohan laku mengangguk. "Kebetulan saya sudah menemukan lokasi Jacob."

Yohan langsung menoleh. "Lokasi Jacob? Lalu bagaimana dengan yang lain?"

"Belum bisa dipastikan." Chanyeol menjawab jujur karena memang hanya itu yang disampaikan Kazuma sebelumnya. "Tapi asumsi rekan saya, kemungkinan besar lokasi Hyunjae dan Jaehyun sengaja dipisah."

Jaewook mengepalkan tangannya. "Pasti Kim Gaeun dalang semua ini."

"Sudah pasti." Chanyeol menunjukkan ponselnya pada Yohan. Ada pesan pribadi dari Kazuma. "Beberapa polisi sudah diperintahkan untuk pergi kesana."

Ekspresi keras Jaewook sedikit luntur saat menyadari wajah pria berseragam polisi di depannya. Pria itu sangat mirip dengan sahabat keponakannya. Pandangannya beralih pada papan nama milik sang polisi.

"Bae Yohan? Anda orang tuanya Bae Jacob?"

Mendengar nama putranya disebut, tentu saja Yohan mengangguk. "Benar, dia putra saya."

"Putra anda diculik juga?" tanya Jaewook yang terlihat tidak percaya. Maklum saja, dia bahkan belum dapat info apapun sebelum Sangyeon menghubunginya.

"Iya. Tapi sekarang lokasinya sudah ditemukan. Semoga saja dia baik-baik saja."

Jaewook hampir membuka suara lagi jika Chanyeol tidak menginterupsinya dengan cepat.

"Ayo kita bicarakan di tempat lain!"

*Triumvirate*

"Kak Jaehyun!"

Jaehyun berusaha membuka matanya. Kepalanya pusing karena sempat dihantam beberapa kali. Perlahan matanya terbuka dan mendapati Yoshi berjongkok di sebelah badannya.

"Kalian baik-baik aja?"

Yoshi mengangguk walaupun wajahnya terlihat kotor. "Kakak gapapa?"

Jaehyun mengangguk seraya bangun. Sedikit sulit karena seluruh tubuhnya terasa sangat sakit.

"Kita dimana?"

Yoshi menggeleng. "Kayaknya gudang tapi aku juga gak tahu pasti."

Jaehyun menatap sekitarnya tapi tidak mendapati orang lain selain mereka berdua. "Yang lain?"

"Gak tahu. Kita dipisah."

"Tapi mereka baik-baik aja, kan?"

Lidah Yoshi tiba-tiba keluh. Haruskah keadaan mereka baik-baik saja saat ini? Mungkin dia bisa berusaha baik-baik saja jika tidak ingat bagaimana keadaan Jacob dan Giwook.

"Terakhir yang aku inget, Kak Jacob dipukulin. Giwook juga."

"Kenapa?"

"Mereka berdua ngelawan. Aku, Junkyu sama Junghwan gak bisa bantuin. Kita diiket."

Jaehyun beralih menatap kedua tangan Yoshi yang diikat sebuah tali tambang. Ukurannya sangat tidak sebanding dengan tangan kurus remaja itu.

Berhubung tangan Jaehyun bebas walaupun agak mati rasa, jadi dia memanfaatkannya untuk melepaskan ikatan Yoshi. Sesekali memeriksa ruangan dimana mereka berada.

Ruangannya gelap dengan pencahayaan yang hanya masuk melakui celah-celah atap. Tidak ada apa-apa disana selain tali dan tumpukan kayu. Hanya terdapat satu pintu keluar yang tertutup rapat. Jaehyun bisa menarik kesimpulan jika tempat ini semacam bekas gudang pengemasan.

"Kita harus keluar dari sini."

Yoshi benci menjatuhkan ekspektasi orang tapi pada kenyataannya itulah yang mereka hadapi. "Pintunya dikunci dari luar dan dijaga. Disini juga ada CCTV."

Jaehyun berhasil melepaskan tali Yoshi lalu mengalihkan pandangannya ke tempat-tempat yang terdapat CCTV. Hanya beberapa saja yang terlihat masih berfungsi.

Tunggu sebentar, dia melupakan sesuatu. Rumahnya diserang tadi malam. Teman-temannya dan sepupu Hyunjae dibuat tidak sadarkan diri. Harusnya dia bersama Hyunjae tapi dimana temannya?

"Kamu lihat Hyunjae?"

"Cuma kakak yang aku lihat." Yoshi menjawab jujur karena memang hanya Jaehyun yang dilempar ke dalam mobil bersama mereka. "Kak Hyunjae juga diculik?"

"Harusnya." Jaehyun beranjak dari tempatnya dan mencoba untuk mencari jalan keluar. "Berarti yang lain juga gak sama Hyunjae?"

Yoshi menggeleng.

Jaehyun semakin tidak tenang. Satu orang terlintas di benaknya. Kim Gaeun, orang yang paling Hyunjae takuti di sepanjang hidupnya. Hanya wanita itu yang memiliki dendam pribadi pada sahabatnya. Wanita iblis yang tidak segan untuk membunuh sahabatnya.

*Triumvirate*

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang