"Gila sih yang nulis artikel ini."
Ucapan Mark hanya mengundang lirikan sekilas dari Yoongi. Cowok putih pucat itu memilih sok sibuk merapikan rak bukunya.
"Yoon, denger ya!" ucap Mark lagi yang sepertinya tidak mempermasalahkan respon temannya itu. "Artikelnya itu ngebahas tentang partner kerja yang cuma dijadiin kedok biar bisa selingkuh. Hebat sih yang mikir bikin ginian."
"Terus Lo mau gitu juga?"
"Sama siapa? Sama Lo?" balas Mark dengan maksud mengejek. "Wih, sayangnya gue gak punya temen yang satu server. Jadi gak bisa selingkuh dari Lo."
"Sial." Yoongi mengumpat seraya melempar temannya itu dengan sebuah bantal. "Lo kalo cuma ngoceh, mending balik sana!"
"Iya-iya, gue bantuin nih!" ucap Mark lalu berjalan ke arah ruang kerja pribadi temannya itu sambil membawa satu lap. "Lagian tumben banget ngide beresin kamar. Mana kamar yang di rumah Eunwoo pula."
"Serius deh." Yoongi berhenti melakukan pekerjaannya sambil melirik pintu ke ruang kerjanya. "Kalo Lo cuma ngoceh mending balik sana!"
"Iya, gue bantuin ini!" seru Mark lagi lalu hening.
Keduanya sibuk pada kegiatan masing-masing.
Sebenarnya Yoongi juga tidak tahu kenapa ide beres-beres bisa terlintas di kepalanya. Intinya dia hari ini mendapat jatah libur dan artinya tidak banyak hal yang bisa dia lakukan.
Bahkan bisa-bisanya dia membelokkan mobilnya menuju rumah Eunwoo daripada kembali ke apartemennya. Untung saja adik sepupunya sedang sekolah jadi tidak akan ada komentar aneh seperti Mark.
"Yoon!" panggil Mark lagi. "Buku-buku yang disini mau disimpan lagi atau disingkirin?"
"Tepiin aja dulu! Ntar gue pilih." Yoongi menjawab sambil menatap rak bukunya yang sudah kosong. Semua isinya sudah tergeletak di lantai dan sekarang dia sedang berpikir harus melakukan apa selanjutnya.
"Wih!" seru Mark lagi masih dari ruang kerjanya.
Yoongi berusaha mengabaikan suara-suara disana dan berfokus memilah buku yang mungkin masih akan dia baca.
"Yoon!"
Tolong ingatkan Yoongi untuk memutuskan pertemanannya dengan Mark setelah ini.
"Ini kalungnya masih mau Lo pake gak?"
"Kalung?"
Perhatian Yoongi langsung beralih ke arah Mark yang sudah berdiri di ambang pintu sambil memegang sebuah kotak cokelat kecil dan kalung.
"Punya siapa?"
"Ya, punya Lo lah!" ucap Mark sambil membawa dua benda itu mendekat. "Barangnya gue temuin di timpa buku. Masih bagus nih cuma kotak udah rusak."
Yoongi menatap kalung putih bermata kepingan puzzle yang berwarna sama. Kepalanya berusaha mengingat-ingat kapan terakhir kali dia menggunakan benda itu.
Sambil menunggu, Mark melemparkan kotak kalung yang sudah rusak ke dalam kantong sampah. Dia juga tidak mempermasalahkan seberapa lama temannya itu akan berpikir.
"Gak ingat." Yoongi berucap penuh menyerah. "Kayaknya itu punya nyokap atau siapa gitu. Mungkin juga punya Eunwoo."
"Atau kalung yang Lo dapat sebelum kecelakaan itu?!" ucap Mark dengan asal. Dia juga meletakkan kalung tersebut ke tangan Yoongi. "Kali aja loh ya!"
"Pegang dulu!" ucap Yoongi yang gantian menarik tangan Mark untuk menggantung benda itu ke salah satu jari temannya. "Gue coba inget-inget!"
"Jangan dipaksain loh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?