158

4 1 0
                                    

Dua hari setelah Hyunjun memberikan bantuan 'tidak langsung' kepada Jinwoo dan Youngjo, tiba-tiba saja salah satu dari dua orang itu menghampirinya di panti asuhan. Kim Youngjo datang dengan rambut acak-acakan yang cukup khas, membuat seluruh perhatian tertuju pada cowok itu.

"Jadi?" ucap yang lebih tua seraya memainkan sebuah flashdisk yang dibawanya. "Siapa aja yang udah tahu?"

Sorot mata Hyunjun yang tajam sangat berbanding terbalik dengan sorot mata Youngjo yang terkesan lembut.

"Tahu apa?" balas yang lebih muda dengan tanda tanya besar.

"Tahu kalo Lo," ucap Youngjo menggantung sambil menunjuk sekitar mereka yang tidak ada siapa-siapa, "bisa lihat 'mereka'?"

Mata Hyunjun menyipit, membuat kesan jika dirinya tengah marah padahal dia tengah kebingungan. Lihat? Apa maksudnya?

Berhubung mereka berada agak jauh dari panti jadi Youngjo merasa leluasa saja untuk berbicara. Seolah tidak perlu khawatir orang-orang mendengar pembicaraan mereka.

"Tante Jiyeon gak ada disini, kan?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Hyunjun mematung. Bagaimana orang yang baru ditemuinya satu kali - dua kali dengan hari ini dan tiga kali sekitar sepuluh tahun yang lalu - bisa tahu rahasia kecilnya itu? Apa dia terlalu kentara? Tapi bagaimana? Rasanya Hyunjun sudah sangat memastikan jika tidak ada yang dapat 'tahu' jika dia sedang berkomunikasi dengan makhluk yang berbeda dari manusia.

"Kayaknya dia mulai ngeluarin senjatanya satu persatu." Youngjo kembali berucap tapi disusul tawa ringan. "Harusnya kayak gini dari awal."

Tapi Hyunjun masih berusaha untuk menyangkal.

"Kakak ngomong apa sih?"

Senyum Youngjo masih tidak goyah dan justru memberi kesan jika dia hanya bercanda. Makanya Hyunjun berpikir jika orang di sebelahnya itu hanya bercanda.

"Tapi Tante pasti masih nyebelin ya walaupun udah jadi hantu?!"

Setidaknya sampai kalimat itu terdengar barulah Hyunjun semakin yakin. Bahkan dia sampai melangkah mundur karena saking terkejutnya.

"Kakak juga..."

"But with different vibe." Youngjo berucap santai tapi tetap dengan tawanya yang khas. "Gue gak bisa liat."

"Tapi?" potong Hyunjun dengan tidak sabaran.

"Hear. Gue cuma bisa dengar suara-suara aja tanpa tahu wujud mereka."

Melihat hantu saja sudah termasuk hal aneh tapi hanya mendengar? It's kinda...

"Weird, right? Lo bisa denger suara mereka tapi gak bisa liat. It likes whispered, I feel that vibe. Atau kayak Lo lagi nguping omongan rahasia orang lain."

Hyunjun masih bingung apakah dia harus percaya atau pura-pura saja? Lagipula ini pertama kalinya dia mendengar ada orang yang 'sama' sepertinya walaupun dengan 'hal' yang berbeda.

Tapi dia penasaran, bagaimana Youngjo tahu Hyunjun bisa melihat...hantu? Agak aneh rasanya tiap dia membicarakan dengan mulutnya sendiri. Ditambah lagi sudah lama sejak terakhir dia mengakui hal ini.

Kapan ya? Mungkin sudah lebih dari sepuluh tahun sejak terakhir dia berani speak up tentang kemampuan anehnya. Ya, dia masih terlalu kecil untuk tahu hal-hal seperti itu. Tapi instingnya sudah terlatih untuk tidak memberitahu hal menyeramkan yang bisa dilihatnya agar tidak dipandang berbeda dengan orang lain.

Jisung saja, sebagai orang yang paling lama tinggal di panti tidak pernah dia beritahu. Hyunjun hanya tidak mau kehilangan teman dan saudaranya. Lagipula lama kelamaan dia semakin sering mengabaikan penampakan yang dilihatnya. Sampai akhirnya Jiyeon muncul.

Dari sekian orang, memang hanya Jiyeon saja yang tahu tentang hal yang satu ini. Itu juga setelah wanita itu tahu secara tidak sengaja. Untuk apa juga dia membanggakan kemampuan yang bahkan tidak berguna ini?

"Tapi gimana kakak tahu kalo..."

"Lo bisa ngeliat hantu?" potong Youngjo lalu melirik lawan bicaranya. "Gampang aja. That's whisper. Waktu Lo bantuin kita nyari evidence, Tante ada di sebelah Lo, kan? Gue bisa denger suaranya kok. Ya, siapa sih yang gak kenal suara berisik dia apalagi itu sampe nurun ke dua anaknya."

"Ah."

Hyunjun sudah tidak tahu harus merespon bagaimana. Menyanggah juga percuma. Youngjo sudah menjelaskan dengan sangat yakin sekalipun bisa saja itu hanya omong kosong.

"Jihan juga bisa ngeliat dia, kan?"

Hyunjun hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Artinya besar kemungkinan abis semua ini selesai, Tante juga berhenti keliaran jadi hantu."

Hyunjun berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. Youngjo benar. Sejak awal Jiyeon hanya satu dari sekian hantu yang berkeliaran karena tugasnya yang belum selesai. Walaupun dia tidak tahu tugas seperti apa tapi Hyunjun dapat menyimpulkan jika tugas itu bukan hal yang mudah. Buktinya Youngjo dan Jinwoo sempat kesulitan. Juga, Jiyeon sampai meregang nyawa.

"Berkat bantuan kalian juga, gue berhasil nemuin orang yang kita lihat di video itu."

"Oh ya?" respon Hyunjun dengan agak semangat.

Youngjo tersenyum lalu mengangguk. "Orangnya juga Lo kenal kok."

"Oh ya?" responnya kali ini terdengar bingung.

Youngjo mendekat lalu berbisik pelan. "Jawabannya ada di Min Yoongi, dokter yang biasa mampir ke panti asuhan."

Kening Hyunjun berkerut tanda dia masih mencerna semuanya. Walaupun dia tidak dilibatkan tapi tetap saja kepalanya harus dibuat berpikir.

"Tenang aja." Youngjo merangkul bahu itu lalu tersenyum. "Bantuan Lo kali ini berguna kok. Kita berhasil nemuin bukti tambahan. Lo tinggal tunggu aja sampai masalah ini selesai."

Hyunjun hampir tidak sadar saat Youngjo sudah melangkah pergi.

"Anyway, thanks buat bantuannya!"

*Triumvirate*

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang