174

4 1 0
                                    

Taehyung langsung mengambil kunci motornya dengan ponsel yang masih menempel di telinga. Kedua kakinya sibuk menuruni tangga.

"Tapi mereka gapapa?"

Nayoung yang berada di dapur langsung mendekat. "Apa? Siapa?"

Taehyung menyimpan ponselnya. "Jacob sama Junkyu udah ketemu. Tempat mereka disekap meledak."

"Terus? Mereka gapapa?" tanya Nayoung yang ikut khawatir.

"Belum tahu." Taehyung segera berlari menuju pintu. "Oh, Lo juga mesti nyusul Jimin. Karena Youngjo lagi diluar, demi keamanan, Lo juga keluar dari ini. Kita gak tahu mereka udah sejauh mana."

"Oke." Nayoung berlari ke ruang tengah seraya menggigit rotinya.

"Gue duluan!" pamit Taehyung.

Nayoung juga langsung mengambil jaket dan kunci mobil. Juga ponselnya yang baru saja berdering. Ada telepon dari Jinwoo.

"Halo, Jin!"

"Kak, dimana?"

"Mau cabut."

"Oke. Samperin gue ke rumah sakit sekarang!"

Nayoung langsung berhenti di depan pintu. "Tapi Taehyung nyuruh gue ke tempat Jimin."

"Ya, si Jimin ada di rumah sakit."

Perasaan Nayoung jadi tidak enak seketika.

"Kecelakaan. Mobilnya dirusak. Tapi cuma lecet ringan."

"Oke, gue kesana!"

Ada apa sih sama hari ini?

*Triumvirate*

Giwook sedang sibuk menyeka darah pada dahinya, sedangkan Junghwan baru saja terlelap di pangkuannya.

Dia tidak tahu bagaimana tapi tiba-tiba saja Junghwan dilempar ke arahnya. Sebenarnya ada Jacob juga tapi cowok SMA itu ditarik bersama Yoshi. Junkyu juga ditarik lebih dulu, sendirian.

Pandangannya beralih pada dua pria yang baru saja berjalan keluar. Beda dengan empat orang lainnya, Giwook dan Junghwan sudah disekap sejak kemarin. Keduanya juga diberi perlakuan yang sedikit berbeda. Diberi makan dan minum, misalnya.

Mereka juga dijaga ketat. Tidak seperti yang lain, hanya ditinggal di dalam gedung.

Junghwan tiba-tiba terbangun lalu tanpa sengaja bersitatap dengan Giwook.

"Apa?"

"Muka kakak jelek!" balas anak kecil itu dengan jujur sebelum akhirnya beranjak. "Lebih jelek daripada Kak Jungkook. Padahal sama-sama abis berantem."

Giwook hanya memutar matanya malas dan fokus mengecek lukanya. "Kenapa bangun?"

"Kangen Niki sama Jungwon." Junghwan memajukan bibirnya lucu.

"Gak kangen Haruto?" tanya Giwook yang tiba-tiba ingin mengetes kesetiakawanan anak kecil itu.

"Kangen Ruto juga. Kangen Bunda Minji. Kangen Bunda panti. Kangen kakak-kakak di panti. Kangen Kak Jinjin."

Giwook awalnya berpikir jika Junghwan adalah tipikal anak yang cengeng. Tapi nyatanya anak itu tidak menangis sejak awal diculik. Jacob sempat mengadukan padanya.

Pintu kembali terbuka dan menampakkan dua orang pria yang sama seperti sebelumnya, membuat Giwook dengan sigap menarik Junghwan ke belakangnya.

"Kita apain?" tanya salah satu pria disana.

"Bos bilang terserah. Apa jual aja? Kayaknya seumuran mereka punya nilai yang tinggi." Pria lain menyalakan rokoknya. "Cari pembeli yang nawarin harga tertinggi."

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang