Ujian hari kedua dan Jihan lagi-lagi harus tertahan di sekolah karena banyaknya media yang berkumpul di sekitar sekolah mereka. Sebenarnya hal ini sudah termasuk dalam rencana tapi dia tidak menduga media akan sangat agresif mengejar pernyataan dari seorang anak SMA yang sudah ujian.
Masalah lainnya adalah Eunwoo dan Bangchan mulai curiga dengannya. Apalagi semenjak berita dia dan orang tua kedua temannya itu makan di hotel. Lebih tepatnya semenjak Cha Eunjoo dan Park Yein memberikan pernyataan tepat dua hari yang lalu. Juga, secara gamplang menyebut nama Park Jihan, putri dari menteri pendidikan.
"Gue udah jelasin semuanya!"
Tapi kedua temannya itu masih tidak percaya. Semua temannya malah. Bahkan dia sampai diteror anak-anak Triumvirate yang lain.
Penjelasannya juga berupa kebohongan, sesuai dengan yang dikatakannya saat di hotel.
Jaehyun yang tahu semuanya hanya duduk diam di tempat. Tidak terlalu banyak reaksi seperti biasa. Secara tidak langsung sengaja membiarkan temannya itu menderita.
Ponsel Jihan berbunyi. Ada telpon dari Kazuma dan yang jelas nama itu diberi nama secara asal agar menghindari kecurigaan yang lain.
"Jadi?"
"Tunggu beberapa menit lagi. Gue udah posting berita khusus sore ini. Media disana bakal putar balik."
Jihan menatap kelima temannya lalu mengangguk. "Harapan gue cuma sama Lo ya!"
"Iya." Kazuma menjeda agak lama sampai sesuatu membuatnya bersorak. "Oke. Udah banyak media yang ngelirik artikel gue."
"Oh, gue juga udah dapet notifikasi." Jihan dapat merasa ponselnya bergetar. "Oke, gue tunggu sampe media yang ngejar gue ngilang."
"Tapi, Han, yang ini bakal agak intens. Soalnya gue beneran ngungkapin orang-orang yang terlibat dalam kematian nyokap Lo."
"Oh."
Pandangan Jihan langsung beralih pada teman-temannya yang mulai berkerumun. Namun fokusnya hanya tertuju pada dua orang.
"Han, are you okay?"
"Temen-temen gue bakal nanggapin serius masalah ini. Jadi kemungkinan mereka bakal interogasi gue abis ini. Terus dari RAVN gimana? Katanya dia banyak nemuin bukti."
"Well, more intense. Ini bisa ngancurin temen-temen Lo. Kayaknya gue beneran harus ngabisin semuanya dalam satu minggu."
"Gak bentrok?"
"Remember, honey! Ini semua dari nyokap Lo!"
"Ah, right."
"Gue bakal expose seluruhnya pas hari terakhir ujian. Anyway, perlu bikin statement buat yang di hotel gak?"
"Gak perlu. Adalagi?"
"Nope. Udah ya, gue mau nyiapin artikel buat besok."
"Sure, thanks!"
"Anytime, honey."
Jihan menyimpan kembali ponselnya lalu berjalan ke arah jendela, mengamati situasi diluar, dimana media yang ingin menyorotnya mulai berkurang. Kemudian dia menghampiri kerumunan teman-temannya.
Ada dua orang yang menjadi fokusnya kali ini. Dua orang yang menampilkan ekspresi tidak karuan. Terkejut, kecewa dan marah.
"Jadi," ucap Hyunjae yang pertama kali menoleh ke arah Jihan, "berita ini bener?"
Yang ditanya hanya merangkul bahu temannya lalu mengedikkan bahu. "Baru rumor, kan?"
"Tapi mereka yang nanganin kasus nyokap Lo, kan?" tanya Hyunjae lagi.
Jihan mengangguk singkat. "Makin kesini, makin banyak rumor yang nyebar. Gue gak tahu bener atau gak."
"Tapi," sela Bangchan sambil menunjuk sesuatu di ponselnya, "penulis artikel ini sama dengan yang bikin berita perselingkuhan."
Jihan tahu username penulis di berita tersebut adalah milik Kazuma. Tapi dia memilih diam. Dia juga sadar, Bangchan agak kesulitan dengan kata 'selingkuh' karena hal yang baru-baru ini terjadi.
Tiba-tiba saja tangan Jihan disentak. Pelakunya Jaehyun yang menampilkan ekspresi datar tapi sikapnya kentara sekali.
"Lo sengaja, kan?" tanyanya dengan suara yang berusaha ditahan. "Lo tahu ini dan sengaja ngelibatin gue, kan?"
Eunwoo buru-buru menarik temannya itu.
Younghoon juga tidak berkutik di tempatnya. Artikel baru tadi benar-benar menarik seluruh semangatnya.
"Lo pasti mau balas dendam, kan?"
Jihan tidak menjawab. Bibirnya juga sudah keluh. Tapi dia tetap tersenyum tipis.
"Kayaknya Lo mesti tenangin diri dulu deh." Hyunjae menepuk bahu Eunwoo. "Lo semua yang ada disini."
Jaehyun menepis tangan Eunwoo, menarik ranselnya lalu pergi dari sana.
Tidak jauh dengan Younghoon yang lebih lemah dan berjalan lunglai keluar dari kelas.
Bangchan mengacak-acak rambutnya lalu ikut melangkah keluar.
"Lo balik..."
"Dia sama gue." Hyunjae kembali menepuk bahu temannya. "Kalian dingin kepala dulu aja! Ujian kita masih dua hari lagi."
"Oke, hati-hati!"
Setelah mengatakan itu, Eunwoo ikut meninggalkan kelas dan menyisakan kedua temannya.
"Hah!"
Jihan menghela nafas lalu menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Lo gak balik?"
"Barengan aja." Hyunjae mengambil tas Jihan lalu merangkul cewek itu. "Mau refreshing dulu?"
Jihan mengangguk singkat.
Daftar orang yang terlibat dalam pembunuhan Park Jiyeon
Penulis : panonymous
Park ***ung - suami korban - Menteri Pendidikan
Kim ***bin - teman korban - Pimpinan Beauty Companies
Jung ***suk - kepala penyidik - Kepala Kepolisian
Kim ***nghoon - jaksa penuntut - Kepala Kejaksaan
*Triumvirate*
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?