183

6 1 0
                                    

"Nah, siapa yang bakal ngecek Jisung sama Hyunjun?"

Jihoon menatap kakak sulungnya lalu mengedikkan bahu dengan acuh. "Gue balik ke rumah Kak Hwa hari ini."

Perhatian Jimin beralih pada adik tengahnya yang sedang berkutat di dapur. "Oke, berarti lo, kan?"

"Kok gue?" protes Jihan tanpa menoleh sama sekali.

"Lo mau nyuruh adek lo bolak-balik tiga jam dari sekolah ke rumah itu?" balas Jihoon dengan ketus. Tidak, dia bukannya tidak mau mengunjungi kedua temannya hanya saja jarak sekolahnya yang sekarang ke bekas rumah Mamanya sama sekali tidak dekat.

"Cuma melenceng beberapa blok dari kampus, Han!" tambah Jimin seraya meletakkan tiga buah kunci motor di meja makan. "Kepleset juga nyampe kok!"

Jihan sendiri sudah berbalik seraya membawa lima kotak bekal yang ditumpuknya menjadi satu. Kemudian gadis itu menghampiri kedua saudaranya di meja makan.

"Wih, banyak banget kuncinya? Lo alih profesi jadi dealer motor?"

Jimin memutar matanya malas. "Siapa yang kemarin demo minta beliin motor?"

Tidak banyak komentar, Jihoon langsung mengambil satu kunci yang ada. Pandangannya kembali beralih pada Jihan yang sedang membagikan kotak bekal yang sudah disiapkan. Satu untuk Jimin, satu untuknya, dan tiga lagi untuk Jihoon.

Jihan juga mengamati dua kunci motor yang tersisa sebelum mengambil salah satunya. "Satunya buat siapa?"

"Jisung sama Hyunjun." Jimin mengambil satu kunci yang tersisa tapi matanya masih melirik si tengah dengan sebal. "Gara-gara lo yang daftarin mereka ke Creighton, Hyunjun sama Jisung susah mikirin kendaraan buat sekolah. Untung rumah yang itu gak susah kendaraan umum. Terus juga Jihoon udah kelas 2 jadi udah aman buat bawa kendaraan sendiri."

Jihan hanya menyengir bodoh saat namanya disebut. Tidak mengelak karena memang sudah termasuk kesalahannya dengan tanpa sengaja membuat dua anak panti asuhan itu menyasar ke bekas SMA-nya.

Oh ya, banyak hal yang terjadi selama dua tahun terakhir. Jihoon yang sudah lulus SMP dan melanjutkan ke SMA Seonghwa. Jihan baru saja melewati masa mabanya di kampus bersama Hyunjae disaat keenam temannya sudah berada di tingkat dua.

Hyunjun dan Jisung juga dua dari sekian yang terkena imbasnya. Jimin mengikutkan dua remaja itu untuk penyetaraan sekolah. Dan disaat Jihoon bersekolah di SMA yang sama dengan anak-anak panti yang lain, keduanya malah terdaftar di SMA Creighton berkat tangan Jihan. Jadi semuanya tetap bermuara pada si mahasiswa terlambat setahun itu. Dan karena terlambat, Hyunjun dan Jisung berada setahun di bawah Jihoon.

Dan butuh setahun lebih untuk semuanya kembali normal. Bahkan butuh dua tahun untuk Jimin memperbaiki perusahaan keluarganya. Waktu yang relatif cepat untuk meluruskan semua kesalahpahaman yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.

Bahkan pemuda itu sampai harus melibatkan teman-temannya karena tidak mau mengganggu adik-adiknya. Hal yang sukses membuat Taehyung dan mereka yang tidak memiliki bakat berbisnis mengeluarkan banyak keluhan. Tapi namanya membantu teman, sebodoh apapun akan tetap dilakukan.

Nah, beda lagi dengan anak-anak Triumvirate yang sudah menjejaki dunia perkuliahan. Walaupun mengakibatkan dua dari mereka harus tertinggal setahun. Mau bagaimana pun terpisahnya, mereka masih tetap bertemu dalam satu kampus. Ya, pada akhirnya tidak ada yang kuliah keluar negeri seperti rencana awal.

Soal kasus penusukan Jihan juga. Gadis itu hampir tidak bisa diselamatkan karena luka tusukannya mengenai bagian vital. Tapi akhirnya gadis itu tetap selamat walaupun harus koma selama hampir tiga bulan. Inilah yang menjadi alasan kenapa dia tertinggal setahun.

TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang