Hari ini Jisung keluar dari rumah sakit makanya Minji mulai sibuk mengurus administrasinya. Sebenarnya Jinwoo menawarkan diri tapi dia menolak. Tidak enak saja saat seluruh biaya rumah sakit ditanggung mereka dan Minji hanya lepas tangan begitu saja.
"Ini!"
"Terima kasih, mbak!" balas Minji setelah menerima surat keterangan dokter yang diberikan oleh salah satu perawat.
"Udah semua, Bun?" tanya Hyunjae yang mengekorinya dari belakang.
Oh, tentu saja anak-anak Triumvirate tidak akan membiarkan wanita itu mengelilingi rumah sakit sendirian. Minimal harus ada satu orang yang menemaninya dan Hyunjae adalah orang yang diutus.
"Udah sih kayaknya." Minji memasukkan surat tadi ke dalam tasnya. "Emang perlu ngurus apalagi kalo keluar dari rumah sakit?"
"Setahuku cuma itu sih." Hyunjae menjawab sambil menekan tombol lift. "Nanti bunda sama Jisung pulang aja pake mobilnya Bangchan. Biar Jungkook yang nyetir."
"Terus Bangchan?"
"Suruh naik taksi atau gak jalan kaki."
"Sembarangan kamu!"
Pintu lift terbuka dan beberapa orang keluar dari sana. Tapi seketika ekspresi Hyunjae berubah dan membuat cowok itu melangkah mundur.
"Hyunjae? Ayo!" ajak Minji yang bingung saat sahabat putranya itu semakin menjauh. "Kamu kenapa?"
Hyunjae hanya menggeleng panik.
"Oh, kamu disini juga?" sahut seorang wanita yang keluar dari lift dengan nada bicara yang dingin.
Iya, Kim Gaeun, mama tiri Hyunjae.
Minji langsung menoleh ke sumber suara dan detik itu juga wajahnya berubah kesal.
Tidak berbeda jauh dengan Gaeun yang kentara memandang tidak suka ke arah wanita itu.
"Oh, aku tidak menyangka akan bertemu kamu disini. Kamu kenal anakku juga?"
Minji sebisa mungkin untuk meredakan amarahnya yang tiba-tiba membara lalu tersenyum. "Maksudnya anak tirimu, kan?"
Gaeun mengedikkan bahunya. "Ya, tapi aku tidak pernah mengganggapnya juga."
"Wah, ternyata masih kurang ajar seperti dulu ya?" balas Minji dengan senyuman yang sudah luntur. "Pantas saja kamu tidak memiliki anak."
Wanita itu tampak tidak terima lalu menarik Minji menjauh dari lift. "Gara-gara kamu..."
"Aku apa? Bukannya kamu sendiri yang merusak tubuhmu? Orang tua kita bahkan sampai putus asa denganmu!"
"Lalu apa bedanya denganmu? Melepaskan tanggung jawab sebagai anak pertama? Membiarkan adikmu melakukan semua tugasmu disaat kamu hidup bahagia? Oh, tapi sepertinya kamu hidup dengan mengemis kepada anak tiriku?!"
"Setidaknya aku hidup lebih baik!" balas Minji dengan sengitnya.
"Kamu!" tunjuk Gaeun dengan sejuta amarah yang selama ini terpendam. "Kamu yang membuat aku terjebak di lingkaran setan ini!"
"Jangan munafik, Gaeun! Bukannya sejak awal kamu memang tidak setuju aku mengambil alih semuanya, kan? Aku pergi dan kamu mendapatkan semuanya. Win-win solution?"
"Kamu menghindari ini karena perjodohan!" balas Gaeun yang semakin meninggikan suaranya. "Dan memilih dengan orang yang bahkan masa depannya sama sekali tidak jelas!"
"Sudah aku katakan padamu, aku hidup dengan sangat baik sampai detik ini."
"Baik dengan mengorbankan adikmu sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?