"Sungchan sama Beomgyu seumuran?"
Chanhee mengerutkan keningnya sambil menatap Juyeon dengan aneh. Pandangannya – dan yang lain – langsung beralih ke arah Minho saat cowok itu tersedak minumannya.
"Pelan-pelan, Ho!" ucap Hongjoong sambil menepuk punggung cowok itu.
Makoto tertawa canggung. "Kayaknya si kembar kaget banget deh?!"
"Lagian masalahnya apa sih sampe Lo berdua kaget gitu?" tanya Hongjoong sambil menatap aneh ke arah si kembar secara bergantian.
"Gini ya," ucap Juyeon dengan amat serius, "Lo bayangin aja hampir tiap hari ngurus dua bocah itu dan selalu ngira kalo Sungchan lebih muda dari Beomgyu sampe detik ini perkiraan Lo dipatahin gitu saja sama kakaknya langsung!"
"Gue gak ngerti!" ucap Makoto malah terlihat makin bingung. "Ya, terus masalahnya itu loh di sebelah mana?"
"Kita selalu nekanin Sungchan buat manggil Beomgyu dengan kakak." Minho menjawab setelah pulih dari adegan tersedaknya.
Chanhee hanya mengedikkan bahunya dengan acuh. "Ya, Beomgyu juga lebih tua setengah tahun sih dari Sungchan. Tanggal sama tahun lahir mereka aja sama."
"Cuma Sungchan tuh emang bongsor sih." Seonghwa menambahkan seraya mengumpulkan bungkus permen yang sudah bertaburan di bawah kaki mereka. "Beomgyu jadi keliatan mungil padahal tinggi mereka sama, iya gak sih?"
Chanhee hanya mengangguk.
"Terus? Sungchan kenapa masih kelas 3? Pernah gak naik?" tanya Hongjoong.
"Aktenya salah tahun." Chanhee menjawab sekenanya sambil mendorong botol kosong ke arah Seonghwa. "Jadi telat sekolah anaknya."
Juyeon langsung mendengus. "Tetep aja gue gak nyangka setelah bertahun-tahun jadi pengasuh mereka!"
Makoto langsung menatap aneh cowok di depannya itu. "Berasa Lo yang ngurus mereka sendiri?"
Seonghwa hanya menggeleng pelan dan kemudian beralih menatap ponselnya. Ada foto yang dikirim Jihoon. Sebuah poster lomba untuk band.
"Oh iya, anak band mau lomba minggu ini. Pada ikutan gak?"
"Bukannya masih bulan depan ya?" sahut Chanhee dengan kening berkerut. "Dimajuin?"
"Gak tahu nih!" jawab Seonghwa sambil mendorong ponselnya. "Mereka bakal lomba di alun-alun."
Hongjoong ikut menautkan alisnya. "Di tempat terbuka?"
"Oh, ini beda lagi." Minho menyahut setelah memeriksa poster yang sama yang dikirim Giwook. "Hari ini Sunwoo sama Yoshi ngurus TM katanya."
"Gila, gak ada konfirmasi dulu?" sahut Makoto. "Izin ortu?"
"Band mereka bahkan belum genap dua mingguan!" tambah Juyeon.
"Baru jadi satu hari pun kayaknya mereka bakal tetep ikutan deh?!" timpal Chanhee yang kelihatan tidak terlalu ambil pusing.
"Sepede apa mereka sampe ngikut lomba gini? Udah merasa pro?" tambah Hongjoong lagi yang langsung menghubungi adiknya. "Emang bukan Sunwoo yang main band sih tapikan sama aja. Mereka baru belajar gitu!"
"Tumben banget protektif sama si Sunwoo?" sahut Minho dengan tatapan anehnya.
Hongjoong tidak terlalu menghiraukan dan memilih fokus pada ponselnya. Dia sedang dalam mode ingin mengomeli adiknya.
Juyeon sudah menopang dagunya dengan pasrah. "Mereka mah modal nekad dan spontan, baru deh ngomong ke orang tua masing-masing."
"Pinter akalnya!" komentar Makoto dengan senyum yang agak terpaksa. "Jadi kan gak bisa nolak karena udah daftar ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?