Semenjak kemunculan Jimin, media makin sibuk mengeluarkan berbagai berita dengan judul menarik demi menarik perhatian pembaca. Semenjak itu juga, cowok yang sudah ganti rambut blondenya menjadi silver itu sibuk mengadakan jumpa pers untuk mengklarifikasi skenario kematiannya. Selama seminggu dihajar media membuat Jimin kenyang. Tapi mau bagaimana pun, semua itu demi kelancaran mereka.
Dan semenjak itu juga anak-anak Triumvirate selalu update berita-berita yang berhubungan tentang Jimin.
Setelah tahu jika kakak kandung Jihan masih hidup, ketujuhnya diam-diam sibuk mengawasi kakak cewek itu melalui media massa. Jihan bahkan sampai bersumpah jika dia sama sekali tidak tahu menahu soal bagaimana Jimin bisa hidup sampai sekarang. Cewek itu menceritakan semuanya persis dengan apa yang disampaikan media.
Tapi ada yang sedikit berbeda dengan Triumvirate yang berada di Creighton. Semuanya sangat berbeda apalagi semenjak keputusan 'berbicara' yang dikatakan Eunwoo pada minggu lalu. Hanse dan Byungchan sampai curiga jika ada masalah lain yang terjadi di antara mereka. Bahkan Rose dan Jihyo harus bertanya berulang kali pada keenamnya hanya untuk memastikan jika enam, delapan orang itu tidak memiliki masalah lain.
Bagaimana seisi kelas tiga bingung jika enam orang itu datang ke sekolah hanya diam-diam? Tidak ada keributan seperti biasa. Entah karena sudah memasuki musim ujian atau bagaimana. Bahkan keenamnya jarang terlihat saling berkomunikasi. Mereka benar-benar hanya diam-diam dan sibuk masing-masing.
Bahkan di hari terakhir ujian percobaan dilakukan. Triumvirate masih keluar dari kelas bersama tapi mereka benar-benar tidak berisik. Hanya berjalan penuh keheningan menuju parkiran.
Paling tidak sampai sebuah mobil mewah masuk ke area sekolah dan berhenti di depan mereka.
Keenamnya hanya menatap tanpa minat sebelum memutuskan untuk menyebar, dengan maksud untuk melewati mobil itu tanpa minat. Tapi keputusan mereka berhenti saat tahu siapa pengendara mobil tersebut.
"Umm, hai?!" sapa Jimin dengan agak canggung. Cowok itu datang sendiri dengan setelan semi-formal yang cukup menarik perhatian penjuru sekolah.
Jihan menaikkan alisnya bingung. "What the hell are you doing in here?"
"Just want to meet you?!"
Jihan menghela nafas lalu melirik kelima temannya. "Guys, let's me introduce him! My brother who should have died., Park Jimin!"
"Can you stop using that word?"
"Jadi ngapain Lo kesini?" tanya Jihan lagi, berusaha mengabaikan tindak protes sang kakak. "Kalo mau nyuri perhatian, skip dulu! Gue capek!"
Jimin hanya mengedikkan bahunya sambil mengamati cowok-cowok yang berjejer di kedua sisi adiknya. Ekspresinya terlihat sedang menghafal wajah teman-teman adiknya. Agak lama sampai dia mengingat tiga orang yang sudah berteman dengan adiknya sejak kecil.
"Wih, gue gak nyangka Younghoon sama Eunwoo udah setinggi ini! Lo berdua makan apa sih?"
Dua cowok itu hanya tertawa canggung.
"Dan..." ucap Jimin yang menggantung saat bersitatap sama Hyunjae. "Muka Lo dari dulu gak berubah ya? Masih ngeselin?"
Semuanya terlihat canggung. Ya, terkecuali Hyunjae yang sudah mengangkat telapak tangannya setinggi Jimin dan menatap remeh.
"Dan tinggi Lo cuma segitu doang?"
"Anjing!" maki Jimin dengan spontan. Mukanya juga terlihat jengkel. "Gue masih kemusuhan sama Lo ya!"
Jaehyun yang berdiri di antara Eunwoo dan Younghoon langsung menyikut dua cowok itu. "Kayaknya kakaknya si Jihan benci banget sama Hyunjae?!"
"Musuh sih mereka berdua. Soalnya dia sering dijailin Hyunjae dari dulu." Younghoon berusaha menjelaskan sesingkat mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?