Namjoon mempercepat langkahnya sesaat tiba ke rumah Taehyung. Pria berkacamata itu langsung menuju ruang makan, dimana si pemilik rumah, Nayoung dan Jimin sedang makan kacang.
"Mau kacang, Kak?" tawar Nayoung sambil mendorong bungkus kacang kulit yang masih utuh.
Namjoon melirik sekilas lalu tersenyum tipis. "No, thanks! Youngmin, Youngjo sama Om Seungjin mana?"
"Om lagi nemenin Youngmin ngurus keberadaan identitas Haru." Jimin menjawab sebelum memasukkan beberapa butir kacang ke mulutnya. "Kalo Youngjo, katanya ngumpulin bukti penyerangan Jihan."
"Ah." Namjoon meletakkan tas kerjanya ke atas meja lalu membukanya dengan agak terburu-buru. "Gue punya beberapa kabar dan mungkin bakal buruk."
"Tentang?" sahut Taehyung yang sudah merapat ke arah Jimin.
"Tapi sebelum itu," ucap Namjoon seraya mendorong beberapa kertas ke arah Nayoung, "ada orang yang lagi nyelidikin soal jual-beli kursi di Creighton dan orang ini lagi coba ngumpulin saksi alias para korban."
"Udah sejauh ini?" tanya Nayoung sambil membaca sekilas setiap lembaran itu. "Maksudnya gak ada orang yang bertahan lama setelah diancam buat gak lanjutin lagi?! Ditambah lagi, pasti susah buat ngumpulin bukti yang minim."
"Secret." Namjoon mengulurkan selembar kertas lainnya kepada cewek itu. "Itu identitas yang nyelidikin kasusnya. Gue gak kenal tapi Kak Seokjin bilang orang itu salah satu seniornya."
"Kang Minhyuk?" ucap Jimin yang mengintip lembar kertas tersebut. "Aman gak? Masalahnya ini bisa menyangkut masalah keselamatan Nayoung."
Namjoon menghentikan pergerakan tangannya untuk melirik cowok blonde itu. "Kak Seokjin gak nemuin catatan mencurigakan sih tapi emang dia udah nyelidikin ini dari lima tahun yang lalu. Like always, gak pernah ada hasil yang bagus. Tapi kayaknya akhir-akhir ini dia dapetin lumayan banyak informasi. Cuma tentu aja, kurang saksi dari korban secara langsung. Jadi gue rasa Lo tahu apa yang harus dilakuin?"
Nayoung mengangguk dengan pandangan terfokus pada kertas yang ada di tangannya. "Gue bakal coba ajak Youngjo buat ngetes orangnya."
"Tapi Lo gak bakal kenapa-kenapa, kan?" tanya Jimin yang malah memberikan ekspresi khawatir.
"Gue belum ngapa-ngapain loh!" jawab Nayoung sekenanya.
"Ya, gue cuma khawatir aja!" ucap Jimin lalu memalingkan wajahnya. "Nah, bad news-nya?"
"Ada beberapa." Namjoon menumpu kedua tangannya di atas meja makan lalu menghela nafas. "Satu, Kak Seokjin bilang Kim Junmyeon mulai dicurigai sama bokap karena nyelidikin soal nyokap Lo! Bukan mulai dicurigai lagi sih, lebih tepatnya dia mulai ngirim orang buat ngegagalin semua penyelidikan sepihak dari Kim Junmyeon ini."
"Termasuk kejadian terakhir?" sahut Taehyung yang teringat kejadian yang dialami oleh tetangga Mark alias Kim Junmyeon sendiri.
"Yaps." Namjoon menjentikkan jarinya lalu menunjuk wajah Jimin. "Kedua, Lo harus agak beruntung karena sekarang bokap Lo mulai ngalihin perhatiannya dari adek-adek Lo!"
"Well, that's a good news?!" ucap Jimin dengan senyum canggung. "Right?"
"I hope." Namjoon mengedikkan bahunya dengan santai. "Dan bad-nya adalah kemungkinan besar bakal ada rencana pembunuhan yang ditujukan ke Lo! Jadi kemungkinan juga, Youngmin bakal dihubungin sebagai Haru karena kerjaan bokap angkatnya yang gak kelar!"
"Well, that's must be possible!" gumam Jimin lagi.
"Ketiga, karena bokap Lo fokus sama Lo tapi bukan berarti nyokap tiri Lo bakal berpaling dari Jihan. It's mean, mereka bagi tugas buat nyingkirin kalian berdua!"

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIUMVIRATE SQUAD : 2ND BOOK [COMPLETED]
FanfictionKelanjutan cerita anak-anak Triumvirate dan konflik yang bermunculan di sekitar mereka. Setelah semua yang terjadi, apakah pertemanan mereka akan terus bertahan atau akan berhenti di tengah jalan?