Mpu Bharada pun memerintahkan murid-muridnya untuk segera pergi dari sana. Namun mereka semua menolak, mereka pun berdiri di samping sang guru untuk melawan pasukan Leak.
Pangeran Airlangga segera menarik dua buah keris pemberian gurunya dari sarung pinggangnya. Memanggil Barong untuk ikut membantu.
Sementara itu, kedua adik Airlangga memakai pedang sebagai senjata mereka. Sedangkan Ratna, ia memakai dua buah keris, sama seperti Airlangga.
"Pasukan, serang!" perintah Calon Arang pada para pasukannya.
Pertempuran pun tak terelakkan, Mpu Bharada bertarung sengit melawan Calon Arang. Sedangkan keempat muridnya bertarung melawan para pasukan Leak.
Marakata Pangkaja dan Anak Wungsu memiliki skill berpedang yang hebat. Sebagai kakak beradik, mereka memiliki gaya kombinasi yang unik dan serasi, membuat pasukan Leak kesulitan menghadapi serangan mereka berdua.
Sementara Airlangga, ia memiliki chemistry yang bagus dengan Barong sebagai rekan. Banyak diantara para Leak itu mati akibat sabetan keris dan serangan dari Barong.
Ratna Manggali, meskipun dia seorang wanita. Tapi ia bisa membuktikan kemampuannya bahwa ia layak menjadi murid Mpu Bharada. Gadis itu berhasil menghabisi para Leak yang mendekatinya.
Mpu Bharada, saat ini ia dalam kondisi Meragasukma, sedang bertarung sengit melawan Calon Arang.
Meskipun ia sudah tua, tapi sihir putih milik Mpu Bharada masih sanggup mengimbangi segala macam sihir hitam milik Calon Arang.
Suara ledakan terus menggema di tempat itu, pertarungan Mpu Bharada melawan Calon Arang begitu sengit hingga mampu merusak lingkungan di sekitarnya.
Kemudian, sebuah hantaman dari tangan sang pria tua berhasil menghantam wajah Calon Arang dengan telak.
Calon Arang pun menggeram kesal, kepalanya tiba-tiba terpisah dari tubuhnya, mengejutkan Mpu Bharada.
Kemudian dari arah atas, kepala itu pun menyemburkan api ke arah Mpu Bharada. Namun pria tua itu dengan sigap mengambil tubuh Calon Arang dan menjadikannya sebagai perisai.
"Aarrgghh, tubuhku!" ujar Calon Arang dengan panik namun penuh amarah.
Mpu Bharada langsung menendang tubuh yang terbakar itu ke arah kepala Calon Arang. Membuatnya jatuh ke tanah dalam posisi terbakar.
Sementara itu, Ratna Manggali kini posisinya berada tepat di belakang Airlangga dengan posisi saling membelakangi.
"Pangeran Airlangga, cepat Lakukan Penyatuan! Kita tidak bisa berlama-lama lagi bertarung seperti ini!" pinta gadis itu.
Pangeran Airlangga pun mengangguk paham, ia segera meragasukma dengan cepat, membiarkan tubuh fisiknya terjatuh ke tanah. Namun dengan sigap Ratna langsung menangkapnya.
"Barong, Lakukan Penyatuan!" perintah sang Pangeran.
Barong pun mengaum dengan keras, ia segera melompat dan merasuk ke dalam sukma sang Pangeran. Memberi tuannya kekuatan lebih untuk menghadapi musuh yang lebih kuat.
Tubuh astral Pangeran Airlangga kini diselimuti dengan aura merah, sementara di tubuhnya juga mulai muncul pola garis-garis merah yang sebagian besar berada di bagian wajah, terutama di sekitar matanya.
Secara bersamaan, iris matanya juga mulai menyala dengan warna merah, menatap tajam ke arah pasukan Leak yang mengepungnya.
Ratna Manggali, Marakata Pangkaja, dan Anak Wungsu terdiam sejenak melihat transformasi sang Pangeran. Mereka begitu terpukau melihat pancaran energi merah milik sang Indagis, rasanya energi itu sangat kuat dan mampu melindungi mereka semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indagis
ParanormalIndagis merupakan sekumpulan orang indigo berkekuatan magis. Mereka melakukan kontrak dengan para mahluk halus agar dapat meminjam kekuatan mereka. Membuat orang-orang itu mampu bertransformasi menjadi seorang pahlawan yang membawa kekuatan dari dua...