Ch 1 Awal dari segalanya

215 4 4
                                    


Namaku Andi Purnama 15 tahun, aku bersekolah di salah satu SMK di kota Semarang.Dan entah bagaimana ini bisa terjadi, muncul kera yang berukuran manusia dewasa muncul dari dalam gua dan membunuh semua orang yang di hadapan mereka, mereka muncul bersamaan dengan suara yang datang entah darimana dan gempa yang cukup besar, menurut perkiraanku mungkin setara dengan 5 skala Rithcer? Entahlah aku tidak tau, yang pasti gempa itu ditambah dengan kera-kera itu membuat panik seluruh pengunjung tempat wisata ini. Akupun juga panik tapi setelah melihat wajah teman-temanku yang juga terlihat pucat dan panik melihat keadaan di sekitar, aku berhasil menahan kepanikanku, tenang---tenang,kau tidak bisa berfikir dengan jernih apabila kau tidak tenang, tarik nafas----keluarkan,yup aku tenang sekarang , mari kita cerna situasi saat ini

Kera aneh muncul dari gua yang seharusnya tidak mungkin ada kera di sana

Suara yang entah datang darimana dan karena panik tadi aku tidak mendengarkan nya, yang jelas aku hanya mendengar kata [Berjuanglah,Bertarunglah dan berdansalah],siapa kau emang? Ma*ara?

Gempa bumi yang mengguncang seluruh tempat yang masih berlangsung sampai saat ini

[Mengapa kau hanya diam saja ayo lari dari sini.]

Sepertinya aku terlalu lama melamun sampai temanku menggandeng tanganku dan menarikku, tapi walaupun kau menyuruhku lari.... tidak ada 3 menit aku pasti sudah kehabisan nafas,tapi apabila aku tidak lari sekarang---- aku pasti akan mati, aku tidak mau mati, aku ingin pulang,

Akupun lari seperti lari dengan nyawa sebagai taruhannya dan memang itu yang kulakukan sekarang dan temanku—mungkin tidak perlu kusebut teman kalau orang ini, dia di sekolah hanya menggangu dan mengambil uang saku ku,ya kau tau pembully di manapun pasti ada dan dia sosok ketua kelas dan memilki tubuh yang tingginya 180 cm,walaupun dia seperti sosok pemimpin tapi aku tau dia, dia suka bermain-main dengan orang yang lemah dan yup orang lemah itu aku Handphone ku menjadi korban orang itu.Dia bernama Dedek Kuncoro,sepertinya topik pembicaraan kita berbelok kearah yang salah, mari kembali, intinya, orang itu menyuruh kami total sepuluh orang untuk lari kehutan, kau tanya kenapa? Jalan keluar dari tempat ini terpenuhi dengan pengunjung yang panik dan di belakang mereka ada kera-kera mengejar mereka, baiklah tidak ada pilihan lain aku akat ikut denganmu kadang-kadang walaupun aku tidak yakin dengan keputusa----

[UAAAA]

Apa yang kau lakukan bodoh? Sudah kuduga ikut denganmu sama saja masuk ke kandang singa,tidak mungkin ke kandang kera yang lebih tepat? Terserahlah,masuk kehutan adalah kesalahan besar dan gempanya muncul lagi, sekarang berfikir---berfikir apa yang harus dilakukan sekarang?---

[Semuanya, ambil kayu atau batu dan lari keatas bukit itu]

Sudah sekian lama aku tidak berteriak, tenggorokanku sakit

Baiklah semua sudah lari keatas bukit dan karena tadi panik atau ketakutan hanya 3 orang yang berhasil mebawa 2 kayu sepanjang 60 cm dan 1 batu besar seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Dan saat kami semua sudah sampai di puncak bukit entah mengapa tepat di pijakan kami runtuh dan menjadi lubang lalu kami semua mengikuti hukum gravitasi jatuh kedalam lubang itu dan akupun kehilangan kesadaran-------

.

.

.

.

[Urgghh kepala dan badan ku sakit semua]

Aku terbangun di tempat yang gelap tanpa cahaya sedikitpun,

[Halo.. teman-teman? Apa kalian baik-baik saja?]

Aku berteriak supaya di dengar oleh mereka dan datang kesini tapi gelap, sangat gelap aku tak bisa melihat apa apa.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang