Ch 66. Yang bergejolak di dada

13 1 0
                                    

Reni, yang masih didalam rumah kecil itu sedang berfikir, tidak, lebih tepatnya dia tidak berfikir apapun, pikirannya sedang membeku setelah dia mendengar apa yang Kevin katakan kepadanya sebelumnya.

*Auuu~~

[!?]

Sampai suara lolongan serigala menyadarkannya.

Seketika semua kejadian yang baru saja dia alami muncul di kepalanya seperti video recorder.

Aku menyukaimu~~

[!?]

Tapi hanya kata-kata itu yang terngiang-ngiang di kepalanya, seperti sebuah mantra sihir yang memabukkan dan membutakan.

Bahkan, wajahnya Reni menjadi semerah tomat mengingatnya.

Uuuuu.

Reni menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan isi pikirannya.

Tetapi semakin dia berusaha tidak memikirkannya, semakin jelas kata-kata Kevin berdengung di telinganya.

Karena itulah, Aku akan melindungimu~~

Uoaaaa~~~

Reni berguling-guling di lantai, walaupun kedua tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan bukan berarti dia tidak bisa bergerak.

Sebenarnya dalam keadaan seperti itu hanya akan membuat cideranya semakin terasa sakit, tetapi didalam pikirannya sedang kacau dan memaksanya untuk tidak merasakan sakit.

Reni menggeram dengan gelisah, jantungnya berdetak kencang dan wajahnya sangat merah sampai ke telinga.

Dia begitu beberapa menit sampai akhirnya dia bisa mengatur isi pikirannya dan nafasnya

[Haaa-Fuu~~~]

Reni menghela nafas panjang, mungkin itu adalah nafas terpanjang yang pernah dia lakukan.

'Nanti, Kutunggu jawabanmu'. Itu yang dia katakan, tapi apa yang harus kukatakan kepadanya?

Hatinya bimbang, memikirkan jawaban yang ingin dia berikan kepada Kevin.

Kevin, dia diluar sana sedang bertarung, demi melindungiku, Aku bisa mendengar geraman dan aungan serigala diluar sana, apa Kevin baik-baik saja?

Gelisah, dia melihat kearah pintu dimana Kevin keluar.

Kevin, sejak awal aku berfikir kalau dia itu orang yang menyeramkan dan sulit untuk di ajak bergaul dan pendiam.

Bahkan akupun takut dengan dia, tapi setelah semua yang terjadi, hanya dia yang selalu bersama dengan ku.

Dia memikirkan Kevin, bagaimana orangnya, bagaimana sifatnya dan sebagainya.

Dan kupikir-pikir, dia tidak semenakutkan dari yang terlihat, justru dia sangat baik, ketika aku menyuruhnya untuk meninggalkanku dia menolaknya.

Walaupun Kevin sebenarnya tidak melakukan itu karena dia menyukai Reni sejak awal, bagi Reni sekarang ini, itu tidak penting.

Dan Reni yang memikirkan itu, muncul senyum diwajahnya walaupun dia tidak sadar.

Lalu wajahnya merah lagi dan Reni menggelengkan kepalanya, lagi.

Aaa, sepertinya aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

Melihat ke pintu dengan wajah penuh tekad, Reni menunggu.

Menunggu Kevin kembali dan memberinya jawaban.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang