Ch 35. Jangan Buat Dia Marah

19 2 0
                                    

[Ini penyangganya.]

[Terima kasih, aku butuh dua lagi, kuserahkan padamu Kevin.]

[Jika Cuma mengikat kayu seperti ini maka tidak masalah.]

Kami sedang membuat penyangga tulang, seperti yang aku bilang sebelumnya, penyangga ini berfungsi untuk meluruskan tulang yang patah, karena jika tidak di beri penyangga maka akan sulit sembuh dan mungkin bisa bengkok tulangnya.

Untuk kakinya Kevin, ternyata itu cuma keseleo dan sudah sembuh setelah di obati oleh Intan jadi tidak ada masalah.

Sekarang, aku memasang penyangga itu di kakinya Reni.

Penyangga ini dibuat memakai anak panah yang berada di Quiver itu. Ada 30 anak panah di dalam Quiver itu.

Yang aku lakukan hanya mengikat 2 sampai 4 anak panah. Tergantung letak tulang yang patah, jika tulang di bagian lengan yang patah maka aku menggunakan 8 anak panah.

4 di bagian bawah dan 2 di masing-masing sisi kemudian aku ikat semuanya lalu kugendongkan ke pundak. Seperti orang patah tulang pada umumnya.

Alasan mengapa aku tidak menggunakan satu anak panah saja karena terlalu kecil untuk menjadi penyangga jadi aku gunakan 2 sampai 4.

Untuk bagian kaki, aku menggunakan 6 anak panah, sama seperti lengan yang berbeda adalah bagian yang seharusnya 4 anak panah, aku gunakan 2 saja. Karena tulang kaki lebih kuat dari pada tulang lengan jadi sulit untuk membengkok.

Reni mengalami patah tulang di kedua kakinya dan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya hanya memar.

[Ngomong-ngomong Andi.]

Tiba-tiba Reni mengajak berbicara denganku, mungkin karena bosan atau mencoba mengalihkan rasa sakitnya dengan percakapan.

[Aku melihat ada banyak barang disana, barang-barang apa itu?]

[Ohh itu, itu barang yang tiba-tiba muncul di dekat semua orang setelah monyet raksasa itu mati.]

[Jadi 'Drop Item' begitu?]

[Aku terkejut kau tahu istilah itu, ya bisa dibilang begitu.]

[Hee,,, jadi apa saja yang kita dapatkan?]

[Aku sudah bertanya kepada Intan yang mengumpulkan itu berdasarkan penerimanya, Kevin mendapatkan satu buku dan belati, Intan mendapatkan gelang dan sepasang sarung tangan, aku mendapatkan satu rapier dan satu buku, Haris mendapatkan buku dan Quiver penuh dengan anak panah yang sedang kugunakan sebagai penyangga tulang, Felicia mendapatkan perisai dan jaket, Siska mendapat Belati dan pedang, dan Desi mendapatkan Jubah dan kalung.]

[Kita mendapat cukup banyak ya.]

[Benar, cukup banyak.]

[Kalau aku? Aku dapat apa?]

[Ahh....]

Benar juga, di tempat Reni sebelumnya tidak ada barang yang muncul.... atau.

[Tunggu sebentar Reni, sepertinya barang milikmu belum terambil, aku carikan dulu.]

[Jangan terburu-buru, kau bisa lakukan itu nanti, yang penting sekarang kau pasang ini ke semua orang dulu.]

[Baiklah.]

[Andi, kau mendapatkan tali ini dari mana?]

[Tali ini? Aku membuatnya dari tendon monyet raksasa itu, cukup kuat kan?]

[Tendon ya... tunggu. Tendon?]

Reni tiba-tiba menjerit, aku terkejut melihat tingkahnya yang tiba-tiba seperti ini.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang