Ch 85. Sepertinya Aku Terjebak

11 2 0
                                    

Bahaya ini, aku harus secepat mungkin keluar dari tempat ini.

Walaupun aku menodongkan semua anak panahku kearah mereka tetap saja aku masih dalam kondisi yang berbahaya.

Tubuhku masih tidak bisa bergerak, jadi satu-satunya hal yang bisa membantuku untuk pergi dari sini adalah kursi roda ini.

Tapi, disisi lain mereka menodongkan senapan mereka kearahku.

Aku tidak peduli jika mereka menembakiku karena sudah jelas kalau senjata itu tidak akan perpengaruh.

Yang kutakutkan adalah jika kursi roda ini hancur karena terkena tembakan bertubi-tubi dari mereka.

Jika itu terjadi maka aku tidak punya pilihan lain selain merangkak, dan itu sama saja dengan kekalahanku.

Berfikirlah Andi, berfikirlah!

Pasti ada solusi yang bagus untuk menghadapi masalah ini.

....

...

...

Ah!

Akan kuarahkan anak panahku ke arah Sutrejo dan kujadikan dia sandera.

Tanpa pikir panjang aku langsung menggerakan itu semua tetapi sebelum anak panah itu sampai di dekatnya, terdengar suara benturan yang cukup keras.

*ting

Anak panahku terpantul!

[Ohh? Sepertinya kau ingin menyerangku, percuma saja karena di sekitarku sudah kupasang kaca anti peluru.]

[Apa!? Sejak kapan!?]

[Sejak kau memasuki ruangan ini.]

Itu berarti sejak awal bukan?

[Aku sudah tahu kemampuanmu adalah mengendalikan tongkat bercahaya itu, karena aku sempat melihatnya sebelumnya jadi aku bisa memikirkan penanganan yang tepat.]

[Kapan kau melihat kemampuanku?]

[Saat kau baru saja terbangun, aku ingin menemuimu secepatnya tetapi tiba-tiba ada anak panah bercahaya terbang kearahku, terima kasih karena itu aku harus membawa anak buahku ke tenda rumah sakit.]

Jadi saat itu!? Ah aku terlalu ceroboh!

Baiklah Andi, pikirkan cara lain!

[Sudah cukup bercandanya, kalian semua, tangkap dia!]

Semua tentara itu bergerak kearahku sekaligus.

[Sebaiknya kau jangan terlalu banyak tingkah jika tidak ingin kami tembak.]

Salah satu tentara mengatakan itu.

Tunggu sebentar!

Alasan mereka membawaku kemari adalah mereka ingin mengambil informasi dariku(karena kesalah-pahaman).

Jadi aku yakin mereka tidak akan berani membunuhku, ditambah lagi mereka tahu kalau aku sedang lumpuh jadi kemungkinan mereka menembakku turun drastis.

Dari jenis senjata yang mereka bawa, itu model Pin**d, entah seri berapa.

Dan peluru yang mereka gunakan pasti peluru hampa atau karet jadi itu tidak akan terlalu berpengaruh.

Haaaah, aku bisa melakukan ini.

[Maaf bapak-bapak sekalian, tapi aku tidak akan menyerahkan diriku begitu saja, 'Mana Arrow: Scatter'!]

Anak panahku mulai meluncur beterbangan kesegala arah.

Ada yang menusuk ke tangan dan menusuk di bagian tubuh lainnya.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang