Ch 61. Keanehan Tubuhku

7 2 0
                                    

[Siapa kau?]

Dengan anak panah ku todongkan ke leher orang ini, aku bertanya.

Orang ini berpostur tubuh besar dengan otot di setiap tubuhnya, dengan tinggi sekitar 170 cm, berjanggut tebal, berkulit sawo matang dan botak.

Dimatanya, dia sedang memakai kaca mata yang berbentuk aneh seperti teropong.

Apakah itu Night vision? Keren! Baru pertama kali aku melihatnya!

[Kukuku, apa aku perlu menjawab pertanyaan itu?]

Dengan senyum lebar diwajahnya, dia membalas dengan pertanyaan.

Sebenarnya ada apa dengan pak tua ini?

[Baiklah, jika kau tidak mau menjawab tidak apa-apa.]

Aku lalu berusaha menyeret orang ini dari atas sini untuk kebawah.

Dengan tangan kiri memegang kerah bajunya dan tangan kanan memegang anak anak panah yang ku senderkan tepat di depan tenggorokannya.

Walaupun cukup berat tapi aku bisa menyeretnya, tempat ini seperti gundukan tempat sampah.

Aku melakukan itu karena di atas sini, banyak sekali senjata yang siap digunakan, di tempat yang hanya seluas 3 meter persegi ini, banyak alat yang bisa di gunakan untuk melukai.

Termasuk AT-4 Rocket Launcher yang dia pakai sebelumnya.

Bahkan disini ada senapan mesin yang menggunakan peluru 50 cal.

[Aku terkejut dengan jumlah senjata yang ada disini, apa yang ingin kau lakukan? Memulai perang?]

[Entahlah, siapa tahu?]

Sepertinya berbicara dengannya hanya membuang waktu, lebih baik aku bertanya kepada Sersan Candra atau ke Wandi saja.

[Kukuku.]

Orang ini hanya tertawa saja dari tadi, membuatku takut.

Setelah itu..

*tang

[!?]

Kakiku, terkena ranjau beruang!

[Kukuku.]

Dan dia menertawakannya! Ini pasti ulahnya.

Tapi anehnya, kakiku tidak terasa sakit?

Kulihat kebawah, memang tidak salah lagi kalau kakiku terkena ranjau beruang tapi tidak ada darah keluar?

Hanya celanaku sobek saja?

[Hmmm...]

[Kau lengah!]

Saat aku sedang berfikir tentang hal ini, pria ini tiba-tiba berteriak dan berusaha melepaskan diri dari ku dengan mengeluarkan pisau dan berusaha menusuk tangan kiriku yang sedang memegang kerah bajunya.

*ctang

[Ap!?]

[AP!?]

Tapi, pisaunya malah patah menjadi dua setelah membentur tanganku.

Kami berdua sama-sama terkejut sampai aku tidak sadar kalau tangan kiriku melepaskan genggamannya dari kerah pria ini.

Bagaimana tidak, pisaunya patah saat berbenturan dengan lenganku!

Ya walaupun jaketku robek karena pisau itu tapi hei, bukankah ini aneh?

[Jika itu tidak mempan, bagaimana dengan ini?]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang