Ch 26. Mengobrol Sejenak

10 2 0
                                    

Beberapa saat setelah Andi tertidur, Haris membangunkan Reni dan Kevin. Walaupun Haris sepertinya bingung harus melihat kemana saat membangunkan Reni.

[Reni,bangun.]

Dia memutuskan membangunkan Reni dengan cara menggoyangkan pundaknya Reni.

[Uuhhmm~~ Haris? Ada apa?]

Reni terbangun dari tidurnya, dengan wajah tidurnya yang masih terpasang, rambutnya yang berantakan karena baru bangun tidur dan pakaian yang terlalu terbuka untuk orang seumurannya, tentu saja hal itu terlalu berat untuk Haris yang masih dalam masa pubertas, jadi wajar jika wajahnya memerah sekarang.

[Uhm, makanlah itu, Andi yang memasaknya, aku akan membangunkan Kevin juga.]

*grrrr~~~

Terdengar suara dari perutnya Reni, menandakan kalau dia lapar, setelah berlari dan bertarung begitu lama tentu saja akan membuatnya lapar.

[....]

[....]

Situasi langsung menjadi canggung setelah itu. Haris yang tersipu malu dan mengarahkan pandangannya ke arah lain dan Reni yang baru saja sadar tentang apa yang terjadi dan dia hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah merahnya karena malu.

[Di-di api unggun itu, ambillah sesuka hatimu, aku mau membangunkan Kevin dulu.]

[I-iya.]

Haris seolah-olah berkata kalau dia mau pergi ketempat yang agak jauh, padahal Kevin tertidur di sisi lain api unggun tersebut jadi kata-katanya tadi terdengar putus asa ingin segera menghilangkan mood canggung itu tidak terlalu berefek.

[Kevin, bangunlah,bangunlah.]

Haris berusaha membangunkan Kevin dengan menggoyangkan pundak nya kekiri dan kekanan tetapi mungkin karena masih kelelahan, Kevin tertidur seperti batang kayu, ditambah perban-perbannya yang berwarna merah kehitaman di sekujur tubuhnya membuatmu bertanya apa dia masih hidup atau sudah mati, tapi jika diperhatikan lagi, dadanya mengembang dan mengempis yang berarti dia masih bernafas dan juga luka-lukanya sudah di sembuhkan oleh Intan.

[Ya sudahlah, aku akan membangunkan yang lain saja.]

Menyerah, Haris pun meninggalkan Kevin dan berjalan ke arah Felicia.

[Aku sudah bangun.]

Sebelum Haris sempat memangil namanya, Felicia sudah membuka matanya. Haris sedikit terkejut melihatnya.

[Aku akan membangunkan Desi dan Siska, kau coba bangunkan Kevin.]

Haris berfikir, kalau Felicia yang membangunkan Desi dan Siska seharusnya tidak ada masalah, lagipula Desi takut dengan Haris jadi dia tidak mau terjadi sesuatu sehingga ketika Felicia akan membangunkan mereka, Haris merasa sedikit lega.

Felica berdiri dan berjalan ke arah Desi dan Siska yang tertidur di tempat yang agak jauh, Siska di beri tugas untuk mengawasi jalan kembali, tetapi karena kelelahan akhirnya dia tertidur juga.

[Desi,Siska, bangunlah.]

Felicia berbisik ke telinga mereka dengan suara lembutnya, membangunkan Desi dan Siska dari tidurnya.

[Hai Felicia, kita dimana?]

Desi setelah terbangun tidur lalu melanturkan itu.

[Kita masih di 'Dungeon'.]

[Begitu.]

Matanya Desi terbuka lebar sebentar saat Felicia mengatakan kalau mereka masih di dungeon, Desi pasti berfikir kalau semua yang terjadi 2 hari ini adalah mimpi jadi saat dia tidur dia berharap saat dia bangun dari tidurnya, terbangun di tempat tidurnya di rumahnya. Sehingga dia terkejut akan kenyataan kejam yang ada di depan matanya.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang