Ch 49. Diskusi Tentang Situasi di Luar

9 2 0
                                    

[Dari mana pihak militer mendapatkan bahan kebutuhan pokok itu?]

[Sejauh yang kutahu, mereka menghubungi pihak pemerintah kota dan mendapatkan persediaan yang cukup banyak.]

[Cukup banyak... lebih tepatnya berapa banyak?]

Kau pasti bertanya-tanya mengapa aku bisa membahas permasalahan ini dengan pak Agus, aku sendiri juga terbawa suasana dan akhirnya sampai disini.

Ngomong-ngomong, Intan tertidur lagi di pahaku, kurasa mendengarkan percakapan berat seperti ini terlalu membosankan baginya.

Kita ulang dari awal, alasan mengapa aku menanyakan ini hanya untuk memastikan masa depan kami nanti.

Sudah pasti setelah ini kami akan di bawa ke posko evakuasi yang sekaligus menjadi markas utama pihak militer saat ini, yaitu di pusat kota.

Bagaimana aku bisa tahu? Anak buahnya Pak Agus yang pergi keluar untuk mencari sinyal dan berusaha menghubungi markas mereka telah kembali dengan membawa perintah baru untuk mereka.

Ya, perintah itu adalah membawa kami keluar dari sini menuju ke pusat kota.

Tapi, setelah Pak Agus dan Pak Jordy berdiskusi sejenak, mereka memutuskan untuk menunda kepergian menjadi besok.

Jadi kami semua di lubang goa ini, beristirahat.

Terutama Haris dan Reni, mereka tertidur sangat lelap sampai aku pikir kalau mereka sudah menjadi mayat, tetapi melihat dada mereka (terutama Reni yang memiliki dada yang besar) bergerak naik turun tanda sedang bernafas, aku jadi tenang.

Sekarang pukul 8 malam, semenjak tadi siang aku berdiskusi dengan Pak Agus mengenai hal ini, ya karena tidak ada hal lain yang bisa dibicarakan, aku mengikuti arus saja.

[Aku tidak tahu pasti, tapi setidaknya cukup banyak untuk memberi makan ratusan ribu orang.]

Ratusan ribu orang?

Itu jumlah persediaan yang tidak sedikit tapi tetap kurang.

[Bagaimana mereka memindahkan itu.]

[Lewat truk dan mobil kalau tidak salah.]

Entah aku merasa ada sesuatu yang membuatku gelisah mendengarnya.

Ibarat kata, satu posko pengungsian menampung sekitar 200.000 orang (tidak termasuk dari pihak militer itu sendiri)

Berapa banyak makanan yang dihabiskan mereka dalam satu hari?

Berapa kilogram...tidak, berapa ton beras yang mereka habiskan dalam satu hari?

Selain itu air bersih, jika manusia normal dalam keadaan normal pula menghabiskan setidaknya 6 – 8 liter air minum tiap hari, jika 200.000 orang maka berapa liter air yang di habiskan tiap hari?

[Aku ingin tahu, mengapa warga di evakuasi dari rumah mereka?]

Seharusnya akan lebih baik jika para warga tetap dirumah bukan?

[Karena monster-monster itu juga berkeliaran di dalam kota.]

Ehh, tunggu dulu.

[Bukannya kalian semua sudah menahan mereka supaya tidak masuk kekota bukan?]

Jika bukan itu yang kalian lakukan lalu kalian di setiap titik kota untuk apa?

[Itu...]

[Itu karena militer menggunakan strategi bertahan di tempat.]

Disaat Pak Agus kesulitan menjawab pertanyaanku, Pak Jordy datang dan menjawab.

[Apa maksudmu?]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang