Keringat dingin mulai bercucuran di tubuhku.
Melihat kedua orang ini mengarahkan senjatanya kepadaku.
Orang pertama terlihat tinggi dan bertubuh cukup besar karena otot-ototnya terlihat dengan jelas walaupun tertutup pakaiannya itu.
Sedangkan orang kedua, dia tidak terlalu tinggi dan bertubuh cukup kecil dan untuk beberapa alasan dia memakai kacamata hitam dan sedang mengunyah sesuatu dengan tangan kirinya, dia mengangkat senjatanya dengan menggunakan satu tangan sambil makan.
Lalu orang yang bertubuh besar itu mulai berjalan kearahku.
[Tenang, kami datang tidak bermaksud jahat.]
Apa kau alien? Mendengarmu mengatakan itu justru membuatku lebih curiga kau tahu!
Aku memundurkan satu langkah kebelakang setiap kali mereka maju satu langkah.
[Tidak perlu takut, Ayo kita mengobrol sejenak.]
Dia menurunkan senjatanya dan mengulurkan tangannya kedepan dengan expresi senyum diwajah seramnya yang tertutup tinta hijau dan hitam.
Sekarang dia terdengar seperti om-om yang mau menculik anak kecil! Apa yang harus kulakukan sekarang!
Tidak tidak tidak, aku tidak boleh takut, sudah jelas kalau mereka adalah anggota militer jadi seharusnya apa yang mereka katakan adalah benar, tapi...
[Ayolah nak, aku hanya ingin berbicara.] *senyum
Melihat senyumannya yang dipaksa itu membuatku takut!
Aku memang tidak bagus jika harus berbicara dengan orang asing!
Tanpa kusadari aku melangkah mundur cukup jauh dari mereka, apa yang kulakukan.
[Baiklah nak, baiklah, aku akan tetap disini tidak mendekatimu, jika kau sudah tidak takut kau boleh mendekat dan berbicara kepada kami.]
Sesaat dia mengatakan itu, aku merasakan ada getaran mana dibelakangku.
[Apa itu?!]
Tentara berbadan tinggi itu berteriak melihat sesuatu.
Aku membalikkan badanku untuk melihat apa yang sedang terjadi hanya untuk melihat ada bola api cukup besar mengarah ke arah kami.
[Desi, dia berulah lagi!]
Aku berlari ke arah kedua tentara itu dan membelakangi mereka.
[Aku belum pernah menggunakan ini tapi tidak ada pilihan lain! 'Mana Shield'!]
Dengan menjulurkan tangan kiriku kedepan dan mengatakan kata itu, muncul sebuah perisai berwarna biru transparan setinggi 2 meter dan lebar 1,5 meter.
Bola api itu membentur perisai ku dari depan dan meledak membuat semua api yang terkumpul di bola itu menyebar kemana-mana tapi beruntungnya perisaiku bisa menahannya untuk tidak mengenaiku dan belakangku.
Setelah aku memastikan tidak ada serangan lanjutan, aku menghilangkan perisaiku dan menengok kebelakangku.
[Apa kalian baik-baik saja?]
[Y-ya, kami baik-baik saja.]
[WOW, APA YANG BARUSAN KAU LAKUKAN?! ITU KEREN SEKALI!!]
Orang yang bebadan besar terlihat sedikit pucat sedangkan orang kedua untuk beberapa alasan dia sangat bersemangat.
[Kalian tunggu disini dulu, aku akan segera kembali.]
Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari kearah teman-temanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ReWorld : Pasukan Purnama
FantasyBumi adalah tempat yang damai... walaupun tidak menyeluruh tapi tetap saja sebagian besar manusia yang hidup di bumi merasakan bahwa kehidupan mereka diberkati oleh kedamaian, lalu ada seorang dewa yang datang ke bumi dan seenaknya berkata "Wahai ma...