Ch 58. Korban Selamat 1

7 1 0
                                    

[Sebenarnya apa yang terjadi disini!?]

Wandi berteriak dengan wajah ketakutan dan sangat pucat.

Aku juga sama terkejutnya, tapi tidak sampai seperti itu.

[Tenanglah kalian, keadaannya memang sudah seperti ini sebelum aku datang, kemungkinan terbesarnya tempat ini diserang oleh kawanan serigala tadi dan sekarang sudah aman karena hampir semuanya sudah terbunuh.]

Aku berusaha menenangkan mereka dengan mengatakan penyebab ini semua adalah karena serigala-serigala tadi, kuharap mereka menerimanya.

[*urrg.... apa maksudmu dengan 'hampir semuanya' ?]

Yanto setelah muntah, bertanya itu.

Ya kau tahu, aku sebenarnya tidak mau memberitahu ini karena mereka mungkin tidak akan menyadarinya tapi aku harus jujur kepada mereka.

[Sebenarnya masih ada seekor serigala lagi yang masih berkeliaran.]

Langsung saja, wajah mereka menjadi tegang dan mereka melihat kesana dan kemari. Waspada kalau akan ada serangan lagi.

Sampai Intan berkata.

[Tapi Andi, jika kau tahu ada satu lagi berarti kau tahu dimana serigala itu kan?]

[Benar, kau punya kemampuan untuk melacak monster-kan? Jadi kau pasti tahu dimana serigala itu sekarang, benarkan?]

[Maaf, tapi aku tidak tahu, serigala yang satu ini tidak bisa terlacak oleh kemampuanku.]

[A-apa maksudmu?]

Yanto dengan ekspresi tegang, meminta penjelasan.

[Serigala ini, dia bisa bersembunyi di bayangan, sebenarnya ada dua ekor tetapi satu ekor sudah berhasil kubunuh setelah dia menyerangku tadi sebelum aku menolong kalian, aku bahkan terkejut kalau serigala ini bisa menggunakan kemampuan seperti itu.]

Bagaikan hantu, aku sungguh tidak bisa melacaknya kalau dia bisa menghilang di dalam bayangan seperti itu, di tambah tempat ini, gelap gulita dan kami hanya menggunakan cahaya bulan untuk penerangan walaupun mataku bisa melihat lebih jelas di kegelapan tetapi tidak terlalu baik juga.

Bagaikan jalan di lorong dungeon yang di terangi cahaya redup, begitulah penglihatanku dan aku juga beruntung karena bisa melihat mana yang berwarna-warni dan mengkilap ketika terkena cahaya jadi aku tidak terlalu butuh cahaya.

Tetapi hal yang sama tidak berlaku untuk mereka bertiga, mereka menggunakan sihir 'Light' dari Intan untuk di gunakan sebagai penerangan.

Danjuga beberapa flare hijau yang masih tersisa.

[Yang jelas, kalian semua tetap waspada dan jangan terpisah satu sama lain, Pak Agus sudah terbunuh oleh serigala ini jadi aku tidak ingin ada yang terbunuh lagi dan juga aku ingin kalian membantuku menolong korban selamat disini.]

Akan berbahaya jika terus-terusan ku tunda untuk menolong mereka jadi berhubung ada kesempatan, akan kutolong 3 orang itu.

[Tunggu, ada yang masih selamat disini?]

[Ya, ada 3 orang, aku belum sempat menyelamatkan mereka karena aku harus menolong kalian dulu.]

[Hmm.. boleh aku bertanya?]

Wandi terlihat ragu-ragu saat ingin bertanya padaku.

[Tentu saja.]

[Sejak kapan kau sampai disini?]

Hmm... sejak kapan ya? Semenjak lari tadi lalu mulai menyusup dan sebagainya mungkin... satu jam yang lalu?

[Sekitar satu jam yang lalu.]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang