[Jadi, bagaimana keadaannya?]
Kevin bertanya kepadaku mengenai keadaan dari Andi.
[Kepalanya masih panas dan tubuhnya masih dingin dan dia sedang tidur sekarang.]
Aku menjawab dengan jawaban seadanya, melihat wajahnya Andi yang sedang seperti ini membuat dadaku sakit dan air mataku terus-menerus menetes semenjak tadi.
.
[Hei, Ada apa dengan Andi?]
[Haris, apa yang harus kulakukan?]
[Tunggu, sebenarnya ada apa?]
[Andi...Andi~]
[Dia sakit dan kami tidak tahu dia sakit apa.]
Sebelum aku bisa menyelesaikan kata-kataku, Kevin menyela.
[Sakit? Apa maksudmu?]
[Aku tidak tahu, tadi dari mata,mulut dan lubang hidungnya mengeluarkan darah.]
[Be-benarkah? Bagaimana kejalanya?]
[Tubuhnya sedingin es dan kepalanya sangat panas, ini pertama kalinya aku melihat sesuatu seperti ini.]
[Apa ada yang bisa kita lakukan?]
Haris dengan wajah yang terlihat khawatir menanyakan hal yang sama dengan yang aku tanyakan sebelumnya, aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang.
[Untuk sementara, aku menggunakan jaket punyaku untuk menyelimutinya, walaupun dia sudah memakai jaket tapi tubuhnya tetap terasa dingin.]
[Kalau begitu, pakai saja anak panah milikku yang tersisa untuk dipakai membuat api unggun.]
Haris memberi saran yang cukup bagus, tapi aku merasa tidak enak kepadanya.
[Haris, apa kau tidak apa? Itukan milikmu, berbeda dengan menggunakan itu sebagai penyangga, kali ini kita akan membakarnya, jadi anak panahmu tidak akan bisa dipakai lagi.]
[Tidak masalah, lagi pula aku tidak bisa menggunakannya karena aku bukanlah seorang pemanah.]
Kevin mencoba memberitahu Haris untuk mengurunkan niatnya tapi tidak berhasil.
[Jika seperti itu, baiklah akan kugunakan anak panah mu.]
Dengan begitu, Kevin mengambil anak panah milik Haris yang tersisa untuk kemudian di jadikan api unggun, tapi ada sesuatu yang mengganjal.
[Aku mau tanya.]
Aku mengatakan itu sambil menatap mereka berdua dan menaruh tanganku di keningnya Andi, masih terasa sangat panas.
[Iya? Kau mau bertanya apa?]
[Siapa yang akan membuat apinya?]
[[ahh....]]
Dilihat dari reaksi mereka berdua, aku yakin mereka lupa kalau Andi lah yang selalu membuat api unggun.
[Ko-korek api, apa ada yang membawa korek api?]
[Se-seingatku ada di tasnya Imam yang di bawa Andi, korek api gas!]
[Itu percuma, api dari korek api gas itu tidak bisa dipakai untuk membakar.]
Aku tahu itu karena Andi menunjukannya kepadaku.
[Apa maksudmu, Intan?]
[Coba saja, nanti kau akan mengerti.]
Mereka berdua menatapku dengan sedikit mengerutkan alis, sepertinya mereka tidak percaya denganku, tidak apa-apa, awalnya aku juga tidak percaya seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReWorld : Pasukan Purnama
FantasyBumi adalah tempat yang damai... walaupun tidak menyeluruh tapi tetap saja sebagian besar manusia yang hidup di bumi merasakan bahwa kehidupan mereka diberkati oleh kedamaian, lalu ada seorang dewa yang datang ke bumi dan seenaknya berkata "Wahai ma...