Ch 79. Sosok di Luar Nalar

10 2 0
                                    

[AAAARRRRRGGGGG!!!]

Dia berteriak, berteriak dengan penuh amarah.

[Mengapa?! Mengapa?!! Mengapa tidak bekerja sesuai dengan dugaanku!]

Dia, sang Dewi Caize, mengamuk di ruangannya.

Dia melempar gumpalan energi, kesana kemari, tanpa peduli kemana gumpalan energi itu melaju.

Ada beberapa gumpalan energi yang membentur planet di alam semesta nan jauh tak terjangkau oleh ilmu manusia, seketika planet itu berubah menjadi bintang yang terbakar.

Begitulah kekuatan maha dahsyat milik Dewi Caize, sosok yang ditakuti sebagai Titan Penghancur oleh Dewa-Dewa lain di alam semesta.

Alam semesta itu tidak terbatas.

Sosok-sosok penguasa yang menjaga keseimbangan alam semesta supaya tidak runtuh adalah para Dewa angkasa.

Sedangkan Dewi Caize, baiklah bisa dibilang kalau beliau adalah Dewa angkasa yang bertugas untuk menghancurkan.

Mungkin kata 'bertugas' tidak cocok, hobi, ya, Dia 'hobi' menghancurkan sesuatu yang ada di alam semesta.

Dari planet kosong sampai bintang yang menerangi tata surya lain, Beliau suka menghancurkan itu semua.

Tidak ada yang tahu sejak kapan Beliau ada, mungkin sejak alam semesta baru terbentuk atau bahkan sebelumnya, tidak ada yang tahu bahkan Beliau sendiri juga tidak tahu.

Dia bagaikan hukum alam semesta yang menjaga keseimbangan.

Mari kita lanjutkan pembahasan ini lain kali, yang jelas Dewi itu sekarang sedang marah.

Alasan mengapa dia marah? Sudah jelas terlihat di layar yang ada didepan-Nya.

Serigala raksasa yang dia kirim secara langsung, dikalahkan dengan cara yang sangat menyedihkan.

Bahkan lebih parah daripada serigala raksasa yang pertama.

Jeff, sang pelayan dari Dewi Caize, mengintip dari balik pintu masuk.

Dia tidak berani masuk walaupun dia punya sesuatu hal yang sangat penting untuk dibicarakan dengan sang Dewi.

Sang Dewi, melempar semua bola energi ke sana kemari, menimbulkan lahirnya 'Lubang Hitam' kecil dimana-mana.

Jeff, yang tahu mengenai ancaman dari tindakan sang Dewi, ragu-ragu.

Apakah dia harus masuk dan menghentikannya atau hanya disini melihat sambil menunggu amarahnya mereda.

Tapi jika dia menunggunya lebih lama dari ini, hanya akan menimbulkan kerusakan lebih parah di alam semesta.

Dan itu tidak akan menuntungkan dirinya maupun Dewi Caize sendiri.

Membulatkan tekad, dia masuk kedalam kamar sang Dewi.

Walaupun dia tahu resikonya seperti apa.

[No-nona Caize, Sa-saya punya sesuatu hal penting untuk dibicarakan.]

[PERGI!!]

*BAM!

Teriakan dari sang dewi membuat Jeff terpental ke angkasa luar.

Dengan sigap dia lalu membuka gerbang dimensi dan kembali ketempat sebelumnya.

Secara teknis, Jeff tidak punya tubuh fisik tetapi tetap saja, terkena teriakan dari Dewi Caize yang Titan Penghancur membuat energi keberadaan Jeff 'terluka'.

[Saya mohon nona! Ini sangat penting! Ini soal –]

Dewi Caize melemparkan bola energi kearah Jeff, dimana Jeff langsung membuka gerbang dimensi untuk menghindarinya tetapi bola energi itu mempengaruhi gerbang dimensi miliknya dan menggagalkan usahanya untuk menghindar.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang