Ch 46. Pak Jordy

9 2 0
                                    

Baiklah, bagaimana aku menjelaskan situasi ini kepadanya?

Langsung bilang apa adanya kepada mereka? Tidak, aku tidak bisa langsung saja melakukan itu.

Tapi, mereka jelas datang mencari kami, aku asumsikan kalau mereka memang tim penyelamat, kalau begitu akan kucoba bertanya kepada mereka dulu.

[Sebelum itu, boleh aku bertanya sesuatu?]

[Tentu, silahkan saja.]

Orang yang berbadan tinggi mengatakan itu sambil menyampingkan senjatanya dan duduk bersender di pohon terdekat.

[Siapa kalian? Mengapa kalian ada disini? Lalu, mengapa mencari kami?]

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang lain tapi 3 ini yang paling utama untuk saat ini.

[Pertanyaanmu itu, akan kujawab dengan memperkenalkan diri kami, aku Briptu Jordy dan yang sedang dipojok makan itu Bripda Denis, kami adalah satuan khusus pengintaian berkode SP-01, kenapa kami mencari kalian? Karena kami secara tidak sengaja melihat kalian dan melaporkannya ke markas lalu kami mendapat perintah untuk berkumpul dengan kalian semua.]

[Begitu ya, aku paham.]

[Apa kalian butuh bantuan? Sepertinya temanmu ada yang terluka parah dan juga seharusnya ada 6 gadis tapi aku hanya melihat 4, dimana yang 2 lagi? ahh biar aku membantu dia yang pingsan.]

Jadi memang benar mereka adalah anggota militer yang memang ditugaskan untuk mencari kami tapi mengapa mereka ada disini? Disini yang kumaksud bukan untuk berkumpul dengan kami tapi sebelumnya, apa yang mereka lakukan sebelum menemukan kami?

[Senderkan dia disini, apa ada yang punya air? Bagaimana dia bisa pingsan? Ahh, ini kau boleh minum airku....]

Kurasa dia orang yang baik. Lalu yang satunya?

[Kau mau ini? Makanlah tidak usah sungkan... ]

Dia juga sama, walaupun dia menurutku sedikit aneh sih.

Selagi mereka masih sibuk, aku mendekati Kevin dan berbisik dengannya.

[Bagaimana menurutmu?]

[Apa maksudmu?]

[Tentu saja mereka berdua. Apa kita bisa mempercayai mereka?]

[Kau!?.... bukannya kau terlalu paranoid? Mereka bilang kalau mereka anggota militer dan datang mencari kita maka seharusnya kita percaya dengan mereka bukan?]

[Aku tahu itu, hanya saja setelah semua yang terjadi di tambah dengan kejadian ini membuatku sulit mempercayai orang lain.]

Bukan salahku kan? Ketika aku tidur dadaku tertusuk belati hampir mengenai jantung.

Tidak tidak, itu masalah besar karena aku hampir mati berkat itu, aku bahkan tidak menghitung saat aku hampir terpanggang!

Haah, sudahlah lagipula itu juga kesalahanku, tapi tetap saja semua hal yang terjadi beberapa hari ini membuatku menjadi seperti ini.

[Lagi pula dengan adanya mereka, kita tidak perlu susah payah lagi kan?]

[Jika kau bilang seperti itu... ya sudahlah, lagipula kaulah pemimpinnya.]

Baiklah kalau begitu, aku akan mengikutinya saja, aku tidak punya hak untuk memaksa.

[Lalu, cepat katakan tentang Reni dan Siska kepada mereka! Katakan kalau Reni dan Siska menyerang kita!]

Aku coba menantangnya untuk mengatakan ini, langsung saja Kevin memasang senyum sedih dan memalingkan matanya.

Dia tidak berani, ya sudah kuduga.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang