Ch 30. Aku tidak mau menjadi pemimpin, Kau saja.

17 2 0
                                    

[Jadi siapa pemimpinnya?]

Mereka semua terdiam, tidak menjawab pertanyaanku.

[Kalian belum menentukannya ya?]

[hahaha~~ belum.]

Intan hanya bisa memaksakan tawanya ketika mendengarkanku.

[Haah~~ bagaimana kalian bisa membuat Party tapi tidak ada pemimpinnya? Siapa yang akan menentukan keputusan nanti?]

Aku hanya bisa menghela nafasku mengetahui hal ini.

[Untuk keputusan itu, kitakan bisa musyawarah bersama-sama kan? Jadi tidak perlu adanya pemimpin.]

Aduh kepalaku menjadi pusing lagi setelah mendengar apa yang Reni katakan, tidak hanya aku tapi Kevin juga menaruh tangan dikepalanya juga.

[Begini Reni, akan kujelaskan dengan singkat dan mudah di pahami. Pertama, musyawarah? Memang benar musyawarah itu penting dan itu dilakukan saat ingin memutuskan sesuatu tapi apa yang terjadi ketika kalian terjebak di situasi hidup dan mati di pertaruhkan dan tidak ada waktu untuk melakukan musyawarah? Apa yang akan kalian lakukan?]

Wajahnya Reni langsung menjadi tegang setelah itu.

[i-itu.]

Reni berusaha menjawab tetapi kehabisan kata-kata dan yang lainnya juga sama, tidak ada yang bisa berkata apa-apa.

[Itulah kenapa seorang pemimpin itu diperlukan, pemimpin yang bisa memutuskan sesuatu ketika keadaan darurat, memiliki kemampuan berfikir yang bagus, tidak keras kepala dan egois seperti memaksakan pendapat, menerima pendapat anggota party nya dan membandingkannya dengan satu dan yang lainnya untuk mencapai kesepakatan yang terbaik, dipercaya sepenuh hati oleh anggota partynya, dan lain-lain.]

Masih banyak faktor lain, tapi aku tidak akan mengatakannya karena sosok pemimpin adalah orang yang di akui sebagai pemimpin dan tidak semua pemimpin harus seperti itu, apa yang kukatakan sebelumnya adalah bentuk ideal dari sosok pemimpin itu sendiri.

[Kalau begitu kenapa tidak kau saja yang menjadi pemimpinnya Andi?]

Aku terkejut Desi memintaku untuk menjadi pemimpin, tapi aku akan menolaknya.

[Apa kau sudah lupa dengan apa yang terjadi dengan Riki?]

Kekurangan dan kesalahanku saat memimpin mereka, aku tidak pantas menjadi pemimpin.

[Lebih baik kau minta Kevin untuk menjadi pemimpinnya dari pada aku.]

[Ehh, kok aku?]

Kevin berdiri dan menunjuk dirinya sendiri kebingungan setelah mendengar apa yang kukatakan.

[Saat aku bertemu dengan Intan, dia bilang kalau kau yang memimpin Reni dan Intan untuk menyusuri tempat. Karena itulah aku berfikir kalau kau lebih baik menjadi pemimpinnya dari pada aku, Kevin.]

[Jadi bagaimana? Apa ada yang mau mengajukan diri sebagai pemimpin? Aku akan bilang sekali lagi, menjadi pemimpin berarti bertanggung jawab atas nyawa anggota party nya, dan aku akan membantu sebisaku jika kalian membutuhkan bantuan atau saran.]

.

.

.

Setelah itu, mereka melakukan musyawarah menentukan pemimpin tanpa diriku, lagipula walaupun aku ikut tidak akan membantu apa-apa jadi aku hanya melihat mereka dari jauh.

5 menit kemudian, mereka mengangguk secara bersama-sama dan berjalan ke arahku, sepertinya mereka sudah menentukannya.

[Apa kalian sudah selesai menentukannya?]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang