Ch 14. Tempat Misterius

13 1 0
                                    

[Felicia!!]

Intan langsung berlari ke arah Felicia yang terbaring lemas di belakang pohon dengan luka di sekujur tubuhnya.

Apa yang di tunjukan Ricky adalah teman kami Felicia.

Dia memiliki tubuh yang tinggi hampir setara dengan Ricky, mempunyai rambut panjang terurai, dan memiliki wajah yang bisa dibilang biasa saja.

Tapi sekarang tubuhnya di penuhi luka cakaran Cave Ape dan berlumuran darah. 

Awalnya kukira hanya ada dia disini tapi ternyata ada 1 orang lagi.

Di tempat agak jauh terlihat Haris sedang tidur di semak-semak.

[Kenapa dia berada disana? ahh... aku lupa.]

Tentu kau ingin menjauh apabila di dekatmu ada orang sedang melakukan 'itu' kan? aku paham kok perasaanmu.

Ketika aku mendekatinya aku tekejut melihatnya.

Dia tidak dalam keadaan baik-baik saja, justru lebih parah dari pada kondisi Felicia, dia terbaring pingsan dengan tangan kirinya buntung dari pergelangan sampai siku dan masih mengeluarkan darah.

Jika tidak di hentikan pendarahannya segera maka akan terjadi hal buruk.

[Intan apa kau sudah selesai mengobati Felicia?]

[Belum, sedikit lagi ada apa memangnya?]

[Cepat sedikit ini darurat, Ricky bantu aku ambilkan air dari sungai itu, kumohon.]

Sepertinya teriakanku tadi membangunkan Desi dan Siska, aku bisa melihat mereka kebingungan melihat kesana kemari.

[Untuk apa air, apa yang ingin kau lakukan dengan itu?]

[Bukankah sudah jelas? aku akan menolongnya!]

Dari pada kau bertanya seperti itu, kumohon cepatlah.

[Lihat dia, dia sudah seperti itu, apakah menurutmu dia akan bertahan?]

[Kumohon, jangan berkata seperti itu, dia temanmu juga kan? Aku akan mencoba apa yang aku bisa.]

 Yang perlu ku lakukan adalah secepat mungkin menghentikan pendarahannya dengan menutup luka di tangannya tapi yang kubutuhkan sekarang adalah air bersih untuk membersihkan lukanya supaya tidak terjadi infeksi.

[Baiklah, Desi cepat ambil air pakai botol itu!]

[Aku tidak tau mengapa Andi dan Intan bisa berada di sini tapi tentu akan kuambilkan.]

Untuk sementara, aku mengambil sabuk celana milik Haris dan ku gunakan untuk mengikat lengan kirinya, setidaknya bisa membantu untuk mengurangi pendarahannya.

Untuk menghentikan pendarahan itu aku harus menyayat daging di dekat tulang untuk membelahnya menjadi dua dan menjahitnya.

Tapi cara itu tidak mungkin sekarang ini, aku harus cari cara lain yang bisa kugunakan sekarang.

Tunggu ... saat aku melihat mayat Cave Ape tadi terdapat luka bakar.

Pasti di antara Desi, Siska, Felicia memiliki job Mage tapi bisa saja Haris yang memiliki job Mage.

Tapi jika aku tiba-tiba bertanya [Apa ada yang bisa menggunakan api disini?] akan membuat mereka curiga terhadapku.

[Ini airnya, memangnya mau kau pakai untuk apa?]

Desi kembali sambil melempar botolnya ke arahku dan mengenai punggungku.

Untung saja kau memasukannya di botol air mineral jika tidak pasti sudah tumpah itu dan bukannya perilakumu kepadaku sedikit kasar nona?

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang