[Kalian semua, pegangan!]
Dari awal, langsung aku menancap gas penuh. Mengebut melewati mobil dan halangan lain, sesekali juga menabrak kardus atau pagar rumah atau sejenisnya. Melaju secepat yang aku bisa.
[Kevin! Pelan-pelan!!]
Aku bisa mendengar Gabriel menjerit karena ngeri.
[Maaf Gabriel, aku tidak bisa atau kita akan dalam bahaya, berpegangan sajalah dengan erat!]
Aku yakin, suara kendaraan ini pasti sudah membangunkan goblin-goblin terdekat, jadi aku tidak boleg berhenti!
[Cih, Kalian semua! Menunduk!]
Di depanku terdapat cegatan, jalan sudah di tutup dengan papan dan ada beberapa goblin di atas gedung sedang menyiapkan busurnya, mereka pasti berharap untuk aku berhenti tapi maaf saja, akan ku trobos barikade itu!
Ku percepat gas nya sampai di kecepatan 60 Km/jam dan kutabrakkan ke barikade itu.
..
Sesuai dugaan, barikade itu hanya terbuat dari papan tipis dan tidak terlalu kuat jadi bisa dengan mudah kuhancurkan. Masalahnya hanyalah goblin-goblin itu mulai melepaskan anak panah kearah kami, sesekali aku merasakan adanya benturan di helm yang sedang kupakai ini. Aku sangat bersyukur sudah mempersiapkan semuanya dengan matang.
Rencananya adalah; pertama kami keluar dari panti asuhan lalu belok kiri dan pergi langsung menuju gang di sebelah kanan beberapa ratus meter dari tempat kami. Itu sudah kami lakukan.
Kemudian langkah kedua, aku harus berkendara sampai meliwati gang ini menuju jalan besar lalu belok kiri, menyusuri bahu jalan menuju gang kampung yang mengarah ke taman besar. Jika catatan ayah benar, maka taman itu adalah tempat yang aman karena goblin tidak berani kesana. Dengan begitu, kami aku bisa berhenti sejenak untuk memerika keadaan anak-anak di belakang.
[Oh yang benar saja!]
Aku hampir sampai di ujung jalan dan mau masuk ke gang kedua tetapi disitu malah ada mobil yang menutup jalan masuk, jadi aku harus mencari jalan lain.
[Gya, gya, gya!!]
Suara goblin terdengar dari bangunan disampingku, dan benar saja dari sana muncul goblin-goblin lain yang melompat kebawah dengan menghunuskan belati kearahku.
[Rencana B!]
Ku tancap gas dan pergi menjauh dari sini secepat mungkin. Tidak lagi perlu memakai rencana jika seperti ini. Suara kendaraan ini terlalu keras dan memanggil semua goblin disekitar. Aku harus mencari jalan terdekat untuk mencapai di simpang lima.
....
1 Hari sudah berlalu semenjak Kevin pergi menjalankan permintaanku dan sampai sekarang dia belum kembali. Aku disini melatih kemampuan deteksiku dan memancarkannya kesegala arah untuk melatih jarak dan ketepatan radarku ini. Pada awalnya aku hanya bisa mencangkup wilayah sejauh 20 meter tapi sekarang aku dengan percaya diri bisa melacak sampai 200 meter. Meningkat sebanyak 10 kali lipat itu sungguh luar biasa, aku sendiri tidak percaya tapi melihat kenyataannya seperti itu, aku tidak punya pilihan lain selain percaya kan?
Yang jelas, kemampuanku sudah meningkat secara signifikan. Kemampuan untuk mengendalikan anak panah juga meningkat, dari yang sebelumnya hanya 10 sekarang menjadi 25 anak panah. Semalam penuh aku melatih kemampuanku dan mempelajari bagaimana kerjanya sihirku ini. Ada beberapa hal yang sudah kupahami; pertama, aku bisa memakai mana yang ada diudara untuk membuat anak panah, jadi aku tidak lagi perlu menggunakan mana yang ada di tubuhku untuk membuatnya. Hanya saja untuk melakukan itu, aku harus mengeluarkan sedikit manaku keluar tubuh dan menggunakannya untuk mengikat mana lain yang ada di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReWorld : Pasukan Purnama
FantasyBumi adalah tempat yang damai... walaupun tidak menyeluruh tapi tetap saja sebagian besar manusia yang hidup di bumi merasakan bahwa kehidupan mereka diberkati oleh kedamaian, lalu ada seorang dewa yang datang ke bumi dan seenaknya berkata "Wahai ma...