Ch 84. Sosok Sesungguhnya dari Sutrejo

11 2 0
                                    

Aku merasa ada sesuatu yang janggal.

Mengenai situasi posko pengungsian saat ini.

Saat dokter datang memeriksa ku, aku sempat bertanya beberapa pertanyaan mengenai tempat ini.

Bisa dibilang kalau disini orang yang bernama Trejo (orang yang menemuiku sebelumnya) adalah yang berkuasa.

Nah, disitu lah aku merasa janggal, menurut informasi yang kudapatkan, pembagian makanan kepada seluruh pengungsi tidak merata bahkan bisa dibilang sangat kurang.

Setiap orang hanya mendapat makanan sekali dalam sehari dan para prajurit mendapat dua kali jatah makanan sehari.

Sesuai dengan yang kutakutkan beberapa hari yang lalu, kalau sepertinya logistik di tempat ini tidak cukup untuk menanggung jumlah pengungsi disini yang berjumlah setidaknya 2 ribu orang.

Oh, dan makanan yang dibagikan itu pun hanya segelas air dan sepotong roti, baru sekarang mereka bisa makan daging yang bukan lain adalah daging burung gagak raksasa yang dikalahkan Haris.

Perutku terasa sangat lapar seakan-akan aku bisa makan 5 porsi sekaligus tapi melihat kondisi logistik disini aku menjadi enggan untuk makan banyak-banyak.

Setidaknya aku hanya makan untuk mencegah kelaparan.

Dan tubuhku masih belum bisa bergerak walaupun aku sudah bisa menggerakan tangan kananku.

Untuk masalah air bersih..... aku tidak tahu tapi sepertinya mereka berusaha menggali sumur dan menggunakan air tanah untuk minum.

Untuk memasak sebelumnya tidak bisa dilakukan karena api yang mereka gunakan sama sekali tidak terasa panas jadi tidak bisa digunakan untuk memasak sampai Kevin mengatakan untuk menggunakan api unggun untuk memasak, dan jadilah menu gagak bakar yang telah kumakan sebelumnya.

Para prajurit terlalu takut untuk keluar dari tempat ini untuk setidaknya mencari makanan karena di luar sana banyak monster berkeliaran dan mereka kebal dengan peluru.

Bukan berarti pihak tentara tidak pernah mengirim beberapa pasukan kecil untuk melakukan itu tetapi hasil yang diperoleh sama sekali tidak setara dengan resiko yang ddihadapi.

Terakhir kali mereka mengirim kelompok kecil berisi 10 orang, hanya 3 orang yang kembali dan mereka hanya membawa makanan sebanyak 3 tas.

Setelah ekspedisi yang gagal itu, mereka tidak berani mengirim kelompok kecil keluar lagi.

Mereka tidak punya jumlah yang cukup di tempat ini, setelah 3 hari 3 malam mempertahankan tempat ini.

Aku tidak tahu jumlah pasti dari tentara yang ada di tempat ini tapi menurut informasi yang kudapatkan dari Haris, setidaknya ada 200 orang tersisa.

Ya benar, hanya 200 orang tersisa.

Seharusnya di kota ini ada 1 batalion tapi setelah mereka terpencar dimana mana dan kekuatan monster yang melebihi dugaan membuat jumlah mereka berkurang drastis sampai hanya ada 200 tentara di sini.

Aku ingin sekali bertemu dan berbicara lagi dengan pak Sutrejo membahas masalah ini tapi sayangnya tubuhku masih belum bisa bergerak jadi aku meminta dokter yang memeriksaku untuk menyampaikan pesan kepadanya.

Oh ngomong-ngomong, aku secara fisik sehat itu kata dokter tetapi untuk beberapa alasan tubuhku tidak bisa bergerak seolah-olah ada yang mengikatku dengan benang kecil yang kuat.

Dokter itu juga sudah memeriksa reaksi syarafku dan hasilnya normal, jadi aku yakin kalau ini bukanlah penyakit melainkan sesuatu yang lain.

Untungnya tanganku sudah bisa bergerak jadi hanya perlu menunggu waktu sampai seluruh tubuhku bisa bergerak kembali, kuharap.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang