Ch 15. Kuharap ini hanya mimpi

11 0 0
                                    

-Haris PoV-

[ARRRRRRGGHHHH!!!!]

Panas, tanganku terasa sangat panas seperti dibakar, apa ini?

Apa ini karena tanganku terputus sebelumnya? Tidak, rasa sakitnya berbeda

Tubuhku juga tidak bisa bergerak, seakan-akan ada yang memegangi.

Aku hanya bisa berteriak dan meronta-ronta merasakan rasa sakit yang teramat sangat ini.

Lama-lama aku akan mati karena ini.

Hentikan, kumohon hentikan.

Apa salahku? Apa salahku sampai aku harus begini?

Sebenarnya apa yang terjadi?

Tanganku, tanganku, TANGANKU!!!

Saat aku terbangun, aku melihat punggung seseorang dengan kemeja merah menindih tangan kiriku dengan tubuhnya yang terlihat kecil itu.

Lalu aku melihatnya, melihatnya!! Orang itu! Membakar tanganku dengan obor!!!

Hentikan, hentikan, hentikan, hentikanhentikanhentikanhentikan HENTIKAN!!!!

AKU MOHON HENTIKAN!!!

.

.

.

-Beberapa jam sebelumnya-

.

.

[Ayo cepat maju, kita tidak punya waktu.]

[Iya-iya sabar, siapa bilang kita tidak punya waktu? Kita punya banyak waktu disini.]

[A-Aku ingin cepat pulang]

Mengapa bisa begini? Kejadian-kejadian aneh muncul satu per-satu.

Gempa bumi, di kejar monyet, jatuh kejurang, bertemu piramida, mendapatkan kekuatan aneh lalu bertarung melawan monster.

Aneh seharusnya ada batasnya juga! Ditambah lagi kenapa aku harus bersama mereka?

[Oi Haris cepat jalan, kau duluan!]

[ya-ya, aku duluan.]

Kenapa aku harus bersama cewek jalang ini? Kenapa tidak bersama Reni atau Intan saja?

[Haris, di depan ada satu, cepat habisi, aku tidak mau dekat-dekat dengan itu.]

Desi.... awas kau, se-enak saja memerintah orang. Kau juga Ricky, jangan bermeseraan terus! Bantu aku sedikit! Apa gunanya kapakmu kalau tidak pernah kau gunakan?

Dari tadi hanya aku yang disuruh melawan monyet ini.

Jika bukan kemampuan aneh ku, kalian tidak bisa apa-apa dari awal.

[Haaah...... Wind Blade!]

*wizzz

[UGE!!?]

Entah mengapa aku punya kemampuan untuk mengendalikan angin.

Bagaikan film-film luar negeri, aku bisa membuat angin menjadi pisau dan terbang ke arah tertentu.

Dari tadi aku selalu memakai ini untuk mengalahkan monyet yang muncul.

Karena cukup gorok lehernya, mereka akan mati sendiri.

Aku pernah mencoba meninggkatkan kekuatan anginku supaya sampai bisa memenggal kepalanya.

Memang bisa tapi sangat melelahkan, aku hanya bisa memakainya 3 kali sebelum akhirnya aku tertidur.

Karena itulah aku tidak akan memakai itu.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang