Ch 38. Ini Semua Berkat Andi

13 2 0
                                    

Intan sudah bersama dengan Andi semenjak kecil.

Mereka berdua selalu bersama dan Intan mengkagumi dirinya.

Dulu, Intan bukanlah seseorang yang periang seperti saat ini melainkan seorang yang pemalu.

Begitu pula dengan Andi, dulu dia bukanlah seseorang pendiam seperti sekarang.

Disaat Intan dimasa kecilnya sedang bermain bersama boneka kucing kesukaannya sendirian, Andi datang.

[Kau suka kucing ya?]

Andi datang ke kamarnya Intan tanpa diketahui olehnya.

Alasan kenapa Andi bisa di sana karena keluarganya Andi beserta ibunya datang kerumah nya untuk memperkenalkan diri karena baru saja pindah rumah di sebelah.

[Selamat siang, nama saya Dini dan ini putra saya Andi,]

[Selamat siang.]

Melihat itu, Ibunya Intan berfikir, "anak ini manis sekali" dipikirannya lalu dia mengantarnya ke kamarnya Intan untuk bermain bersama dengan harapan Intan bisa punya teman baru sementara ibunya Intan mengobrol dengan Ibunya Andi, Dini.

Begitulah kita sampai di situasi sekarang, Andi berdiri di depan pintu sambil mengatakan itu.

[Ka-kamu siapa?]

Intan merasa terkejut dan malu menerima tamu secara tiba-tiba membalas pertanyaan dengan pertanyaan.

[Aku Andi, siapa namamu?]

Dengan nada tinggi yang sesuai dengan umurnya, Andi memperkenalkan dirinya.

[a-a-aku...... Intan...]

[Apa?]

Intan memberitahu namanya dengan suara yang pelan dan Andi tidak mendengarnya.

Dan karena Andi tidak mendengarnya, dia bergerak mendekat kepada Intan, dan Intan bergerak mundur berusaha menjauhinya

Setiap dia mundur, Andi semakin mendekat sampai akhirnya mereka saling bertatapan.

[Akut tidak mendengar barusan, siapa namamu?]

[Intan.]

Dengan wajah merah, hanya satu kata yang bisa dia katakan.

[Intan ya, baik senang berteman denganmu Intan!]

Andi dengan senangnya berkenalan dengannya, dia menjulurkan tangannya meminta untuk berjabat tangan.

Intan juga dengan malu-malu juga menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan tetapi saat kedua tangan itu saling bersalaman.

[Ayo bermain!]

[Tu-tunggu!]

Andi menarik tangan itu dan menyeretnya keluar rumah.

Kedua ibu yang ada di ruang tamu hanya bisa melihat dengan senyum diwajahnya melihat tingkah kedua anak itu.

Andi sambil menyeret Intan berlari menjauh, mencari tempat yang menurut mereka atau lebih tepatnya menurut Andi menyenangkan.

Dan Intan hanya bisa ikut berlari sambil berkata tunggu dan tunggu saja.

Sampai akhirnya mereka tiba di taman bermain.

[Hei Intan main apa kita sekarang?]

[Haah~haah istirahat sebentar.]

Intan karena tidak terbiasa berlari membuatnya kelelahan.

[Aku tahu, ayo kita main ayunan!]

Tapi Andi tidak mendengarkannya dan menyeretnya lagi menuju ayunan.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang