Ch 74. Janji

8 2 0
                                    

[Baiklah nak, coba kau hidupkan mesinnya.]

Pak tua George dengan wajah yang masih berwarna hitam karena oli meminta Sersan Candra untuk menghidupkan mobil itu.

[Ok, tapi sebelum itu suruh mereka semua masuk ke dalam mobil, karena suara mobil pasti akan terdengar cukup bising dan mungkin akan memancing serigala yang di luar.]

[Aku saja yang memanggil mereka kalau begitu.]

Rio lalu berjalan menuju ke arah Intan dan yang lain.

Intan sedang duduk diam tidak melakukan apa-apa

Yanto dan Wendi sedang bermain sesuatu di lantai.

Sepertinya mereka belum sadar kalau Rio sedang mendekat.

[Halo.]

[[!?]]

Tidak sampai Rio mengatakan halo kepada mereka.

Wandi dan Yanto langsung terkejut tetapi tetap tidak berteriak.

Sedangkan Intan.... dia tertidur sepertinya.

[Ah Rio, tolong berhenti melakukan itu, kau mengejutkanku.]

Wandi memberi keluhan kepada Rio.

[Itu benar Rio, jantungku hampir copot karena terkejut]

Yanto pun juga sama, tetapi Rio tidak tahu harus berkata apa.

Dia hanya berjalan kearah mereka dengan normal, dia tidak bermaksud untuk mengejutkan mereka.

[Ma-maaf, aku cuma mau bilang kalau kalian semua di panggil ke sana oleh pak Sersan.]

Rio hanya bisa meminta maaf lalu mengatakan maksud kedatangannya.

[Mobilnya sudah siap ya?]

[Sepertinya begitu.]

[Kalau begitu ayo cepat, kita harus segera keluar dari sini.]

Wandi dan Yanto lalu bergegas bergerak ke mobil itu.

Intan yang sedang tertidur di bangunkan oleh Rio.

Alasannya karena Wandi dan Yanto tidak menduga kalau Intan yang sungguh khawatir dengan keadaannya Andi akan tertidur beberapa saat setelah Andi menemuinya.

[Intan, bangunlah.]

[5 menit lagi~~]

[Kumohon, bangunlah.]

[Hooaaah~~~ siapa yang mematikan lampunya?]

[Tidak ada yang mematikan lampunya, cepat bangunlah.]

Rio berusaha membangunkan Intan sebisa yang dia lakukan.

[Ah uh? Ada apa?]

Rio menghela nafas lega karena Intan sudah bangun dan dia memberi tahu kalau mereka di tunggu di dekat mobil.

[Benarkah? Kalau begitu ayo cepat!]

Intan lalu langsung menjadi ceria mendengarnya, karena dia ingat setelah mobil itu selesai di perbaiki, mereka akan menjemput Andi.

Dia sangat bersemangat sampai dia berlari kearah mobil itu sampai meninggalkan tongkatnya dan Rio di belakang.

Rio mengambil tongkatnya dan berjalan menyusul Intan.

[Baiklah kalian semua masuk, Intan kau duduk di depan.]

Mereka semua masuk kedalam mobil, yang menyetir adalah pak tua George, di bangku depan sebelahnya supir adalah Intan, dan yang lainnya di belakang.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang