Ch 11. Penelusuran

16 1 0
                                    

Sebelum kami pergi mencari mereka aku harus menyusun rencana terlebih dahulu.

Yang jelas saat ini aku tidak punya pilihan lain selain aku harus menjadi vanguard sekaligus Scout untuk sementara. 

Alasan mengapa aku ingin cepat-cepat mencari mereka karena mereka sangat cocok untuk menjadi Vanguard.

Jika dugaanku benar maka Reni mempunyai Job Swordman dan Kevin mempunyai Job Spearman.

Berdasarkan cerita dari Intan, Reni bisa melawan 1 monyet sendirian dan Kevin bisa menahan 2 sekaligus, mereka bisa melakukan itu dan kami membutuhkan mereka sesegera mungkin.

Ini semua supaya kami bisa keluar dari sini dengan aman.

Yang harus kami lakukan sekarang mengikuti lorong ini sampai ujung, perasaanku mengatakan jika aku terus mengikuti lorong ini maka aku akan mencapai ruangan bos itu dengan sendirinya.

Dari awal lorong ini hanya memiliki satu arah dan tidak pernah ada persimpangan jalan.

Tapi itu tidak menutup kemungkinan kalau nanti tidak akan persimpangan di depan.

Tetapi hal yang kutakutkan adalah bos itu, sepertinya untuk bisa keluar dari sini kami harus mengalahkan bos itu dan aku tidak tau seberapa kuat dia.

Intan bisa menggunakan sihir penyembuh sebanyak dua kali tetapi setelah itu dia akan tertidur karena kehabisan Mana.

Setidaknya aku harus membuat garis aman ketika bertarung, aku harus membuat keadaan dimana situasi terburuk tidak akan terjadi dan untuk itu aku sudah membuat menyusun rencana.

Semua sudah siap, saatnya untuk menelusuri dungeon ini dan mencari mereka

[Baiklah,kau sudah mengemasi barang-barang mu kan?  ayo kita pergi sekarang.]

[Ini semua barang-barang mu kau tahu, anak panahmu berserakan di mana-mana]

Aku hanya bisa tertawa ringan mendengarnya.

[Sudah lupakan ayo cepat, sebelum kita terlambat.]

[Kau yang membuat kita menjadi lambat, lagi pula untuk apa latihan jika kau bisa menggunakannya dengan baik hanya dalam 5 kali uji coba?]

Ba-baik itu sepertinya memang kesalahanku. 

Setidaknya hasil latihan itu sangat bagus, sekarang aku sudah bisa bertarung walaupun dari jarak jauh.

Aku harus meminta maaf kepadanya atau keadaanya akan jadi lebih runyam.

[Ok aku minta maaf, sekarang ayo pergi, aku akan di depan dan ingat tetap di belakangku jangan menyentuh tembok dinding sembarangan aku takut akan ada jebakan.]

[Baiklah aku akan tetap dibelakangmu, kalau kau terluka serahkan saja padaku ok.]

Dia, tidak memikirkan konsukuensinya ketika menggunakan sihir penyembuhan itu.

[Tidak, jangan gunakan sihir mu itu kecuali keadaan genting. sihirmu itu cukup berbahaya mengerti, walaupun aku terluka kumohon jangan gunakan itu, gunakan itu saat aku memastikan kalau kita sudah aman dan permintaan dariku.]

Aku mengatakan itu dengan menatap matanya langsung dan memasang wajah seserius mungkin.

Aku harap dia mengerti apa yang ingin ku sampaikan kepadanya.

[Kalau kau bilang begitu baiklah aku tidak akan menggunakan itu sampai kau memintanya.]

Syukurlah dia mengerti atau dia hanya menurutiku tanpa mengerti maksudku? sudahlah jika dia menurutiku maka akan semakin baik.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang