Ch 37. Effek Samping 'Origin Magic'

17 2 0
                                    

{Ability Origin Magic has been successfully installed . . .}
{Start installing ability 'Mana Sense'. . . 1%}

Tunggu, ada lagi? kupikir hanya 'Origin Magic' saja yang kudapatkan.

{Installing ability 'Mana Sense' . . . 100%}
{Installing ability 'Mana Sense' has been completed.}

Akhirnya selesai juga, rasa sakit di kepalaku berhenti juga bersamaan dengan selesainya skill ini.

{Start installing ability 'Mana Manipulation . . . 1%}

Astaga lagi? yang benar saja, aku harus menahan sakit di kepala lagi?

{Installing ability 'Mana Manipulation' . . .15%}

.

.

Urgh... ini lebih buruk dari sebelumnya dan ditambah aku merasa mual.

{Installing ability 'Mana Manipulation' . . .19%}

19% ? sudah beberapa menit dan baru meningkat 4%? Lama sekali, penglihatanku menjadi kabur dan bergoyang.

{Installing ability 'Mana Manipulation' . . .20%}

Tubuhku terasa sangat lemah, aku ingin berbaring dan tidak melakukan apa-apa.

{Warning, the capacity of soul vessel were in critical level, are you wish to continue?}

Kenapa aku merasa sangat mengantuk? Dan perkataan di kepalaku sudah tidak ku perhatikan lagi, aku ingin tidur.

{Choosing default answer which is 'yes', the installation has been continued.}

{Installing ability 'Mana Manipulation' . . . 23%}

[Andi, kau baik-baik saja? Kenapa kau berbaring disitu?]

Huh? siapa? Ternyata cuma Intan.

[Tidak apa-apa, aku hanya merasa sedikit lelah.]

Aku memberitahunya kalau aku baik-baik saja sekarang.

[Apa kau yakin?]

Intan terdengar khawatir, memastikan perkataanku.

Aku bangun dari posisi berbaringku dan menatapnya tapi aku malah mendapatkan reaksi yang mengejutkan.

[KYAA!! ANDI... Hi-hidungmu berdarah dan wajahmu pucat sekali seperti mayat.]

Rasa kantukku sedikit memudar mendengar itu, tetapi rasa sakit di kepalaku menjadi lebih mengerikan sebagai gantinya.

Aku langsung menggapai hidungku dengan tanganku untuk membuktikan apa yang Intan barusan katakan dan yap, aku mimisan.

[Berbaringlah Andi, aku akan mengobatimu.]

Intan menaruh tongkatnya dan membaringkan tubuhku lagi.

[Tubuhmu dingin sekali tetapi kepalamu sangat panas!]

[Benarkah itu?]

[Jangan bicara, cukup berbaring dan beristirahatlah!]

Aku memang ingin melakukan itu dari tadi.

[Ada apa Intan?]

Mungkin mendengar teriakan Intan sebelumnya, Kevin datang menghampiri kami berdua.]

[Andi, di-dia, aku tidak tahu tapi Andi sakit.]

Dengan nada suara seperti akan menangis dan panik, Intan menjawab Kevin.

[Apa maksudmu dengan sakit? Dia sehat-sehat saja beberapa menit yang lalu.]

[A-aku tidak tahu! Apa yang harus kita lakukan?]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang