Ch 12. Masa Lalu

17 1 0
                                    

Saat itu aku kelas 8 SMP hari dimana kehidupan sekolah ku yang damai dan menyenangkan berakhir.

[Anak-anak, mulai hari ini ada murid baru di kelas kita.]

Awalnya aku tidak peduli soal murid pindahan atau apa, aku hanya cukup belajar, nongkrong dengan teman dll.

Saat itu aku masihlah seorang anak, tidak tau apa-apa, bagaimana perasaan seseorang.

Walaupun banyak teman sekelasku yang sedang berpacaran tapi menurut buku yang aku baca aku tau kalau tingkah mereka disebabkan karena mereka sedang memasuki pubertas.

[Namaku Ricky, aku pindah ke sekolah ini karena bisnis keluarga, senang berkenalan dengan kalian.]

Murid baru itu memperkenalkan namanya, jika aku terangkan seperti apa dia, dia orang yang cukup tinggi mungkin sekitar 167 cm? aku tidak tau pasti yang penting dia cukup tinggi bahkan paling tinggi dari satu kelas.

Dia memiliki wajah yang tampan bahkan paling tampan di kelas..tidak.. sesekolah 

Saat itu aku tidak tau, kalau akan menjadi begini pada akhirnya.

Setelah sebulan Ricky berbaur dengan murid-murid lain dan berteman dengan mereka semua.

Aku senang dia bisa berteman dengan semuanya...itulah yang aku pikirkan dulu.

Namun aku terlalu di butakan dengan kedamaian yang kujalani, sampai aku tidak sadar.

Teman-teman yang biasa nongkrong denganku mulai hilang satu-persatu, maksudku mereka tidak mau berkumpul denganku lagi, awalnya aku pikir mereka punya masalah karena setiap kali kuajak nongkrong mereka selalu memberi seribu alasan.

Aku sendirian, semua orang mulai menjauhi ku tanpa alasan.

Saat aku menyadari ada yang salah, semua sudah terlambat.

[Hei Andi apa kau punya waktu nanti sepulang sekolah?]

[Aku punya waktu, ada apa emangnya?]

[Ohh baguslah, nanti temui aku di dekat kebun belakang sekolah.]  

Aku sungguh bodoh, aku ingin sekali memukul diriku yang lama, yang bahkan tidak tau jebakan semudah itu.

[Akhirnya kau datang juga, aku sudah lama menunggu.]

Saat aku sampai di kebun belakang sekolah, Ricky sudah ada disana sambil duduk di atas batu 

[Aku yakin kalau aku pergi kesini langsung setelah bel pulang berbunyi, seharusnya kau tidak terlalu lama menungguku kan?]

Bel berbunyi aku langsung kesini, tapi saat di kelas tadi hanya dia yang tidak ada di kelas, guru bilang dia sedang berada di UKS, aku sempat berfikir pergi kesana tapi tidak jadi.

[Tidak, bukan itu, yang kumaksud sudah menunggu lama adalah~]

Ricky turun dari batu itu dan datang ke arahku lalu~

*deg

[Gofu~!?]

Dia memukul perutku dengan sangat keras sampai aku tersungkur dan memuntahkan makan siangku.

[gofu~~gofu~~, A-apa yang kau lakukan?]

Aku tidak tau, mengapa dia tiba-tiba memukulku? apa aku pernah berbuat salah kepadanya? aku tidak tau.

[Ji-jika aku pernah berbuat salah padamu maka aku minta maaf, bisa kau jelaskan kenapa kau memukulku?]

[Inilah yang kumaksud, apa kau bodoh? kau tidak perlu meminta maaf karena kau tidak memiliki kesalahan apapun kepadaku.]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang