Ch 77. Diskusi Kecil di Dalam Mobil

5 2 0
                                    

Di dalam mobil humvee, beberapa menit setelah Andi dan Intan keluar dari mobil untuk pergi mengobati Kevin.

Di suasana yang tenang tanpa ada kata yang terucap.

Tiba-tiba...

[ITU TADI SUNGGUH LUAR BIASA!!!]

Seseorang pemuda berteriak dengan lantang dan bersemangat.

[Woa,woa, tenang nak.]

Disisi lain, terdengar suara seorang pria tua berusaha menenangkan pemuda itu.

[Bagaimana aku bisa tenang setelah mengalami semua hal itu? Caranya menjebak serigala itu, tongkat biru bercahaya itu, dan kecepatan mobil ini melaju. Semuanya membuat jantungku berdebar kencang!]

Tetapi pemuda itu justru semakin bersemangat mengingat kejadian yang baru saja dia alami.

Seperti seorang anak kecil yang baru menonton acara kartun faforitnya, matanya berbinar-binar dan wajah kagum yang dia keluarkan.

[Baiklah Rio, bukan berarti aku tidak paham perasaanmu, tapi tenanglah! Aku tidak mau karena dirimu mengakibatkan kita di kepung serigala.]

[Ah,.]

Seketika Rio sadar.

[Ma-ma-maaf!]

[Psssttt! Pelankan suaramu!]

[Maaf.]

Setelah itu, hening kembali sampai Yanto memecah es dengan kata-katanya.

[Aku tidak tahu kalau kau bisa menjadi sangat bersemangat seperti itu Rio.]

[Uuu~]

Rio menunduk menyembunyikan rasa malunya setelah di goda oleh Yanto.

[Yanto benar, aku pikir kalau kau itu orangnya pendiam dan pemalu, tapi siapa sangka ya.]

Wandi juga memberi serangan kepada Rio dan itu membuat Rio menjadi lebih malu lagi.

[Ha-habisnya, itu baru pertama kalinya aku melihat sesuatu seajaib itu~]

Rio berusaha menutupi rasa malunya dengan memberi alasan yang terlintas di pikirannya.

[Hahaha, kau tidak perlu merasa malu Rio, aku juga sangat terkejut ketika aku sedang bertarung melawan Andi, siapa menduga anak seperti dia bisa menghindari semua tembakan membabi buta seperti itu, aku sempat berfikir kalau dia itu monster, hahaha.]

Pak tua George membela Rio dan tertawa sepenuh hati walaupun suaranya sudah dia pelankan dari yang biasanya tetapi di mobil yang kecil ini tertawanya terdengar cukup keras.

[Baiklah, walaupun aku senang mereka ada dipihak kita tapi tetap saja ada masalah penting.]

Sersan Candra tiba-tiba membuka mulutnya dan membuat suasana menjadi berubah.

[Kau benar nak, aku juga ingin membicarakannya.]

Pak tua George berhenti tertawa dan juga memasang wajah serius.

[Eh?]

Rio yang tidak paham dengan apa yang terjadi menjadi kebingungan dan merasa takut.

Walaupun, Wandi dan Yanto tidak terlalu terpengaruh dengan ini.

[Andi, bagaimana dia bisa menjadi seperti itu?]

Sersan Candra mulai berbicara, membahas asal mula dari kekuatannya Andi dan teman-temannya.

[Pak tua, apa kau berfikir kalau kelompok Andi itu merupakan hasil dari eksperiment manusia illegal?]

[Aku pikir itu tidak mungkin.]

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang