Ch 92. Ekspedisi 2

7 2 0
                                    

Aku bersama anggota timku kembali ke pusat pengungsian membawa semua bahan makanan yang bisa kami bawa, namun karena kami membawanya hanya dengan menggunakan tas ransel, hanya sedikit yang bisa kami bawa. Kami tidak bisa menggunakan kendaraan karena di jalan banyak sekali kendaraan yang di tinggal oleh pemiliknya dan itu membuat mobil tidak bisa lewat kecuali jika kami menyingkirkannya terlebih dahulu dan itu sangat memakan waktu.

[Kerja bagus Kevin dan kalian semua.]

Andi datang bersama Angela yang membantu mendorong kursi roda dari belakang.

[Maaf Andi, hanya segini yang bisa kami dapatkan.]

Aku meminta maaf karena hasil yang kami dapat tidak terlalu bagus, ditambah aku belum sempat untuk melakukan misiku yang lain.

[Tidak perlu minta maaf Kevin, apa yang kau lakukan sudah cukup bagus, lagi pula misi ini adalah uji coba untuk tahap selanjutnya, seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, aku akan meminta anggota tim-mu untuk memimpin tim ekspedisi lainnya.]

Andi lalu mendekat kearahku dan berbisik.

[Bagaimana? Apakah kau sudah bertarung melawan goblin di luar sana?]

[Sayangnya belum, kami bergerak secara sembunyi-sembunyi untuk tidak menarik perhatian yang tidak perlu serta untuk mengantisipasi situasi yang tidak terduga.]

[Begitu.. baiklah, Kevin kau masih punya tugas lain kan? Tolong minta anggota tim-mu untuk ke ruanganku nanti, aku akan memberikan misi kepada mereka. Kalau begitu aku pergi dulu.]

Setelah menyampaikan itu, Andi pergi tapi aku masih punya sesuatu yang belum kukatakan kepadanya.

[Andi, tunggu!]

[Ya? Ada apa?]

[Untuk misi-ku selanjutnya, aku berniat mengajak Wandi bersamaku.]

[Hmm.... tentu, tidak masalah.]

[Baiklah, kalau begitu aku akan langsung berangkat sekarang.]

[Hei, bukankah kau baru saja kembali? Beristirahatlah sejenak.]

[Tidak bisa, mereka menungguku.]

[Begitu ya? Kalau begitu...]

Andi lalu pergi dan mengambil tas ransel yang berisi makanan yang aku bawa sebelumnya.

[Bawa ini, mereka pasti sedang kelaparan sekarang.]

Aku terkejut saat Andi melemparkan tas itu kepadaku.

[Ah, tentu.]

[Lalu sebaiknya kau harus buru-buru, hari mulai petang.]

[Kalau begitu aku pergi dulu, katakan pada Reni kalau aku mencintainya.]

[Oi, aku tidak tahu kalau kau punya hubungan dengan Reni, dan jangan minta aku untuk mengatakannya, katakanlah sendiri atau itu akan membawa sial nanti.]

[Hahaha, kau benar juga.]

Setelah itu aku pergi menemui Reni dan pergi ke markas sebelumnya bersama Wandi.

...

...

...

[Baiklah Kevin, sekarang kita harus kearah mana?]

[Kita ke utara sejauh 3 km mengikuti jalan utama lalu ketika ada bangunan mall besar, kita belok kanan.]

Kami berdua berjalan mengikuti jalan utama sambil waspada jika ada sesuatu yang mengintai kami dan berusaha mengejutkan kami.

ReWorld : Pasukan PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang