#008 : Sekarang Kau di mana?

739 38 0
                                    

Semuanya baik-baik saja. Kau yang mencariku, dan aku yang senantiasa membutuhkanmu.

Kita tahu bahwa kita tak bisa sendiri-sendiri, maka melangkah pun kita seiring. Dari tatapmu, aku tahu kau bahagia. Syukurlah, aku masih diberi kesempatan untuk hidup; bertemu kamu di antara milyaran manusia.

Tanpa direncana, harapan itu tumbuh begitu saja.

Mengabaikan tuan dan puan yang saling sibuk menata rindu, karena sudah lama tak temu. Atau mendekor kamar dengan warna-warna cinta dan menyusun album foto yang ada kita di dalamnya.

Ratusan sajak yang bercerita tak pernah lelah mendeskripsikan kita.

Setiap malam akan selalu ada topik-topik yang tak pernah habis untuk kita bincangkan di atas meja. Di tambah dengan asap yang mengepul dari kopi menghangatkan suasana.

Di bawah bintang gemintang, kau merajut asa untuk kau sampaikan pada rembulan; kau terjerat haru akan indahnya cinta.

Indahnya pesona-pesona yang tercipta, sampai membuat burung-burung iri dengan kita. Mereka mengintai dari atas atap, dan melantunkan tembang ceria.

Begitulah seterusnya sampai pagi akan menyapa semesta.

Hei!

Sekarang kau di mana?

Tak inginkah kau menjelang fajar bersamaku lagi?

Kau dan jejakmu yang seketika menghilang, membuat remuk tulang-tulang. Perihal pergi dan datang bukanlah suatu candaan.

Siapa yang kusalahkan jika perpisahan sudah terjadi, aku yang senang terbawa perasaankah atau kamu yang sama sekali tidak mempunyai perasaan!

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang