Mencari refleksi diri, di mana resolusi. Buramnya langkah terlalui tanpa penerangan, seakan tersesat di jalan. Aku menangkap wajah kusut diriku sendiri. Ada apa? Bukankah ini adalah halaman terakhir.
Keinginan yang sempat buyar, tampil kembali di tempurung kepala. Atas mimpi-mimpi buruk yang pernah datang, kekesalan merajalela. Kerinduan akan masa-masa berharga yang kandas tak bersisa. Mencoba mengabaikan realita dengan tetap berangan, kemana diriku menghilang?
Dari seluruh penjuru semesta, waktuku habis dalam kebisuan yang sia-sia. Aku terlalu sibuk mencintai orang, sampai lupa dengan diri sendiri yang sebenarnya juga butuh cinta. Puncak kedamaian belum juga kutemukan, akankah aku harus selalu seperti ini?
Berdirilah, raga.
Semangatlah, jiwa.Sebelum menulis prolog di tahun baru, izinkanlah aku berusaha melukis epilog yang merangkum semua episode menjadi satu kesan bermakna. Bukan dengan perayaan, atau ekspetasi yang sering dilebih-lebihkan. Tapi dengan keikhlasan, semoga epilog-ku akan sempurna.
Pada akhirnya, kuucap sampai jumpa 2018. Terimakasih atas kenangan dari orang-orang yang pernah datang lalu pergi. Juga terimakasih atas pancaronanya yang seindah kembang api.
Senin, 31 Des 2018, Riau
22:38
![](https://img.wattpad.com/cover/116503872-288-k182566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceHighest rank #1 in Quotes 18/01/2019 "Karena sajak tidak akan pernah berbohong. Sajak adalah suara hati dari penulisnya, dan mungkin kita sedang mengalami hal yang sama."