#111 : Kopi & Rindu

89 4 0
                                    

Bisikkanlah satu kalimat sejuk di telingaku, lalu mari buat sebuah perbincangan hangat di atas meja. Atau biarkan mata kita saling mencari kejujuran di antara kepulan asap kopi. Jangan takut, karena aku berusaha mengajakmu untuk belajar menghargai waktu; ia yang akan mengejar kita atau kita yang akan mengejarnya.

Barangkali kau menyeruput habis dengan aroma kopi yang menampar ingatanmu merasuk jauh dalam mimpi. Tinggallah rindu dalam gelas yang berselancar dengan gulungan ombak puisi. Seleramu hilang bersamaan dengan gelasnya yang jatuh terpecah dan rindu berserakan ke lantai; menjangkau kaki-kakimu. Apakah aku dan rindu harus jatuh terlebih dahulu supaya bisa menyentuhmu?

Aku memesan satu cangkir kopi lagi lalu kuajak kau untuk duduk kembali. Kesekian kali aku bertanya; maukah kau menghilangkan rindu yang menjaga pada satu nama?

Merindumu ternyata seperti mengkonsumsi kafein dalam kopi; aku menjadi lebih berenergi untuk terus memaksamu membalasnya.

Teguklah rinduku, Nona!

Minggu, 27 Jan 2019, Riau
21:12

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang