Hai.
Terimakasih atas prosamu malam ini.
Aku jadi senang hati, sekian lama kita tak bertukar kabar lagi.Kamu tahu aku suka rembulan atau pesonanya.
Aku tahu kamu suka bintang atau cahayanya.
Karena keduanya begitu istimewa, maka kita adalah pengagum semesta nan cinta.
Aku tak pernah ragu untuk ada dan selamanya kukira akan terus seperti itu tanpa adanya jeda.
Putaran waktu dan takdir atas terciptanya rasa, aku bersyukur untuk semua.
Namun kau patut paham bahwa matahari akan terbenam. Dunia akan selalu ada akhir dengan sebuah awal cerita yang tenggelam.
Sebelum bertemu kamu, aku sudah siap untuk tertikam. Melindungimu semampuku, juga memelukmu pada dingin malam yang menyulam.
Atas rasa cinta yang lebih besar padamu, aku tak pernah peduli akan badai yang datang menganggu. Aku kuat seiring langkah dan harapan yang kau buat.
Sayang.
Jika nanti aku tak mampu melupakanmu, maka izinkan aku untuk merindu. Mengenang segala tentang kita terutama tentangmu.
Seperti kata yang pernah kuucap dulu, kamu adalah harta dan sejarah berharga setelah ayah ibuku. Biarlah rasa ini tetap denganku.
Aku mencintaimu, kini, esok, selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceHighest rank #1 in Quotes 18/01/2019 "Karena sajak tidak akan pernah berbohong. Sajak adalah suara hati dari penulisnya, dan mungkin kita sedang mengalami hal yang sama."