#174 : Nona Pencabik

93 0 0
                                    

Bagaimana bisa aku terbangun? Ketika mimpi indah memaksaku untuk terus terlelap, di batas khayal yang ingin kudekap.

Bagaimana bisa aku lupa? Ketika sebelumnya malam mengajakku mengais, senyummu yang manis; di balik ingat yang tak mampu kukikis.

Bagaimana bisa aku kau luka? Ketika kau tinggal di lubuk hatiku terlalu dalam, merobek jantungku terlalu lebar.

Nona. Tampunglah darah yang terus mengalir dari sayatan itu, lalu teguklah. Agar kau tahu seberapa pahitnya aku merindukan yang tiada, mengejarmu meski sudah cedera.

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang