Terimakasih karena telah menjadi alasanku untuk tetap menulis, meskipun pada akhirnya nanti aku tak lagi menulis tentangmu. Melainkan sosok baru yang mampu memberikan cinta lebih darimu.
Terimakasih untuk waktu yang pernah kau luangkan untukku. Simpan semua kenangan kita dalam sebuah buku, meskipun pada akhirnya nanti akan berdebu. Suatu saat, bacalah bila masa tua telah tiba atau saat rindu sedang melanda.
Terimakasih untuk besarnya pengorbanan dan cinta yang kau suguhi. Walau awalnya kumeragu, setidaknya juangmu sempat membuatku yakin. Sempat membuatku bersyukur atas rasa sayang Tuhan padaku, yang mengirimkan malaikat cantik-Nya untuk kujaga setiap waktu.
Jangan pernah merasa sedih. Ingatlah aku yang pernah membantumu kala tertatih. Dan aku yang pernah memelukmu kala kau merintih.
Jangan pernah merasa gagal karena kau adalah pejuang hebat. Kau pantas mendapatkan yang hebat pula. Maka carilah seseorang yang mampu mencintaimu lebih tulus dariku.
Tetaplah berpijar seperti dulu, jangan pernah meredup. Percayalah, kau perempuan yang begitu kuat. Percayalah, jika memang nanti aku akan kembali dan kembali lagi dengan cara yang tak terduga—mungkin engkaulah pemilik sejati dari cinta ini. Kaulah tulang rusuk yang selama ini kucari.
—Riau, 31.5.19
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceHighest rank #1 in Quotes 18/01/2019 "Karena sajak tidak akan pernah berbohong. Sajak adalah suara hati dari penulisnya, dan mungkin kita sedang mengalami hal yang sama."