#149 : Sajak Kelam

56 4 0
                                    

Luka dan tangis air mata.
Memaku terpaku berkaca.

Berlari menembus gelap malam.
Memecah kesunyian menuntut seribu bayang.
Kau sumpah serapahi takdir.
Cercaan membumbung dahsyat melesat.

Pesonanya terkurung jauh di belantara.
Semakin kau kejar, badai mengobrak-abrik jiwa.
Menelan sakit nan luar biasa.
Habis sudah ditelan kelam yang nyata.

Riau, 5.6.19

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang