#147 : Terpujalah

55 5 0
                                    

Selain pecandu senja, aku juga tuan yang mencintaimu dengan teramat.

Selain pengagum hujan, aku juga tuan yang kadang merindumu hampir sekarat.

Denganku, cinta adalah perjalanan yang membahagiakan. Meretas segala rintang dengan sama-sama mengorbankan.

Denganku, cinta adalah apa yang tidak terdefinisikan, ketika rasa tentram saat bersama melebihi dari apapun yang bumi punya.

Di dalam puisiku, kekasih. Kamu adalah kerlip mempesona setelah tarikan satu genggam dalam kelembutan.

Di dalam aksaraku, kekasih. Kamu adalah wangi syurga setelah aku berlari dari dunia yang fana.

Terpujalah engkau kekasih,
dengan kata yang mencumbu mesra.

Sepanjang masa.

—Riau, 4.6.19

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang