Aku tetap tidak bisa membencimu dan aku benci itu.
Kau sudah lebih dulu meninggalkanku, namun dengan polosnya aku masih berharap akan kedatanganmu padaku.
Aku benci mengaku itu, tapi aku tetap tidak bisa membencimu.
Berulang kali kutemui tatap yang ingin kutemui, seringkali langkah kita bertemu pada waktu yang tak terduga. Sepertinya, Tuhan ingin menyatukan kita kembali tapi aku dan kamu menolak rencana-rencana semesta.
Aku teriris, pergi meninggalkan abaimu yang selanjutnya menjadi luka hatimu. Begitulah inti dari kisah senduku.
Semenjak tak adanya kamu di hidupku, aku jadi takut untuk menerima orang-orang baru. Jika kamu melihatku bahagia, maka percayalah itu adalah akting terbaikku.
Wajahku selalu murung di sudut-sudut gelap itu, enggan berbaur dengan keramaian yang ada. Aku hanya berharap kamu lewat di depanku atau kita bertemu lagi dengan tidak sengaja.
Aku rindu, aku mencarimu, aku diperbudak perasaan dan aku benci itu. Tapi sekali lagi; aku tetap tidak bisa membencimu seperti kamu yang terang-terangan membenciku.
Karena kamu adalah luka terindah, perpisahan paling mengagumkan, serta tangis yang tak kunjung reda.
Aku benci mengakui itu. Tapi beribu kali pun, aku tetap tak bisa membencimu!
Ada apa dengan hatiku?
2 Januari 2018, Riau
23:34

KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
Roman d'amourHighest rank #1 in Quotes 18/01/2019 "Karena sajak tidak akan pernah berbohong. Sajak adalah suara hati dari penulisnya, dan mungkin kita sedang mengalami hal yang sama."