#037 : Jemputlah, Tuan!

176 13 0
                                        

Tuan.

Tak inginkah kau mendekatiku atau menghampiriku walau hanya sekedar membahas pelajaran?


Aku tahu pelajaran yang sekarang sedang kau ajarkan adalah tentang bagaimana caranya tabah dalam jarak yang terbentang.

Kau patut tahu, tuan.

Aku tak pernah suka dengan rencana ini, sudah berapa tetes air mata yang keluar begitu pedih.

Tuan.

Aku tahu kita saling mencuri kabar dengan kutukan rindu yang tak pernah main-main.

Berulang kali aku dan kau mengunci diri. Mengutip hati yang sudah berkeping dalam kamar masing-masing.

Tidakkah kau berpikir, Tuan?

Saling berdiam dalam jangka waktu yang panjang; mengabaikan suara hati yang ingin bertemu adalah hal paling menyesakkan.

Jangan sampai aku menyerah di ujung jalan, aku tak pernah rela cintaku hilang ditelan zaman.

Tuan.

Kau patut tahu sekali lagi, aku sedang berjuang memaksa takdir bahkan waktu.

Aku sedang berjuang mematahkan ego, menguatkan diri dalam lelahnya penantian.

Jemputlah aku, Tuan!

Aku sudah tidak tahan pada jiwa yang butuh sandaran.

Senin, 3 des, Riau
13:26

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang